Padahal, sejumlah tokoh partai politik diketahui menyambangi rumah dinas Zulkifli. Mereka diantaranya adalah Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Ketua DPR Setya Novanto, dan Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria.
"Obrolan macam-macam," kata Zulkifli di rumah dinasnya, Jakarta, Minggu (25/6).
Menurut Zul, PAN menyerahkan persoalan RUU Pemilu kepada panitia khusus yang kini masih membahas sejumlah isu krusial, diantaranya ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold.
"RUU Pemilu terserah panitia saja. Asal sepakat, kita setuju. Kalau sudah sepakat kami ikut saja," kata dia.
Sementara, politikus Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan, pembahasan mengenai ambang batas pencalonan presiden masih terus dilakukan. Bahkan, dia mengklaim sudah ada beberapa partai besar yang mau menurunkan angka ambang batas pencapresan.
"Saya dengar beberapa partai besar sudah mau turun ya. Sudah mau di 15 persen, mudah-mudahan mau di 10 persen," kata Riza.
Ketua Pansus RUU Pemilu Lukman Edy mengatakan, keputusan itu merupakan hasil rapat lobi dengan pemerintah. Pansus dan pemerintah, kata dia, juga sepakat pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.
Dengan demikian, nantinya Pansus akan melakukan pengambilan keputusan atas lima isu krusial yaitu ambang batas pencalonan presiden, ambang batas parlemen, metode konversi suara, alokasi kursi per daerah pemilihan, dan sistem pemilu pada 10 Juli mendatang.
Presiden Joko Widodo berpandangan bahwa ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden seharusnya tak diturunkan. Menurutnya, demokrasi Indonesia tumbuh dengan hal itu, sehingga proses akan semakin sederhana apabila ambang batas tidak diturunkan.
Mempertahankan ambang batas setidaknya akan memperkuat sistem presidensial, penyederhanaan partai, penguatan sistem parlemen, dan hingga penguatan sistem rekrutmen anggota parlemen.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Open House dengan Tokoh Parpol, Zulkifli Tak Bahas RUU Pemilu"
Post a Comment