"Dua kali saya jenguk. Sebelum keputusan dan setelah keputusan (praperadilan)," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (4/10).
Fahri menjelaskan, Novanto sejak lama sudah mengidap sejumlah penyakit. Salah satunya penyakit mudah mengantuk di berbagai posisi.
"Orang itu memang sakit. Pak Nov itu kelihatan sakitnya itu, suka tidur dia, berdiri aja ngantuk, apalagi duduk," ujarnya.
Penyakit kantuk Novanto itu, menurut Fahri, berasal dari hidungnya. Diketahui, Novanto mengidap sejumlah penyakit seperti sinus, jantung, vertigo, dan ginjal.
Saat mengunjungi Novanto di rumah sakit, Fahri menuturkan, kondisi Ketua Umum Partai Golkar itu sudah dipasangi alat bantu berupa ring di bagian jantung.
Fahri menyayangkan banyak yang tidak percaya Novanto mengidap penyakit dan kerap menjadi bahan politisasi. Apalagi, penyakit itu dikaitkan dengan kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP.
"Itu ramai itu dan itu yang saya sesalkan. Kenapa kita tak percaya kredibilitas IDI (Ikatan Dokter Indonesia) ya kan, komite etik dokter, rumah sakit, kenapa kita mempolitisasi. Memang orang itu sakit," kata Fahri.
Dia menegaskan, absennya Novanto sebagai Ketua DPR tidak mempengaruhi kinerja pimpinan dewan. "Enggak ada masalah, cuma ketok palu, ketok palu doang," ucapnya.
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto meninggalkan Rumah Sakit (RS) Premier Jatinegara pada Senin (2/10), atau tiga hari setelah memenangkan putusan Praperadilan. Ia disebut tidak betah berada di ruang perawatan.
Kabar kepulangan Setya Novanto diungkapkan langsung Kepala Humas RS Premier Jatinegara, Sukendar. Ia mengatakan, Setya Novanto meninggalkan rumah sakit sekitar pukul 20.00 WIB.
Setya Novanto dibawa di RS Premier Jatinegara, pada Senin (18/9) karena disebut mengidap pengapuran jantung dan sinus.
Ia sebelumnya sempat dirawat di RS Siloam MRCCC Semanggi selama sepekan akibat penyakit vertigo dan ginjal.
Selain jantung, vertigo, dan ginjal, sebelum meninggalkan RS Premier, penyakit Novanto bertambah dengan gejala tumor di tenggorokan.
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto meninggalkan Rumah Sakit (RS) Premier Jatinegara pada Senin (2/10), atau tiga hari setelah memenangkan putusan Praperadilan. Ia tidak betah berada di ruang perawatan. (pmg)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Fahri Hamzah: Novanto Memang Sakit dan Suka Tidur"
Post a Comment