Search

Bawaslu Prediksi Isu SARA Hantui Pilkada Serentak 2018

Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengawas Pemilu RI memprediksi kembali hadirnya gelombang kampanye dan hasutan bermuatan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) pada Pemilihan Kepala Daerah 2018.

Menurut Komisioner Bawaslu RI Rahmat Bagja, penggunaan isu SARA bahkan telah dimulai sejak saat ini di beberapa wilayah penyelenggara Pilkada 2018. Salah satu daerah yang telah dibumbui isu SARA adalah Jawa Barat.

"Isu SARA sudah mulai di Jabar, Ridwan Kamil dituduh ini, Dedi dituduh begini," kata Bagja di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Rabu (31/5).

"Kalau politik identitas tidak ada masalah lah (misal) pemilih muslim menyarankan memilih muslim. Tapi kalau sudah menyinggung paslon lain, kemudian dalam forum-forum terbuka yang tidak pas, itu bermasalah," imbuhnya.

Penggunaan isu SARA dalam Pilkada 2018 juga diprediksi banyak terjadi di dunia maya. Menurut Bagja, hal itu dimungkinkan karena masyarakat belum terbiasa menahan diri di media sosial.

Pengguna internet di Indonesia dipandang belum bisa membedakan batas ruang publik dan pribadi dalam medsos.

Hal itu dapat menjadi masalah jika ada oknum yang menyerang pasangan calon kepala daerah menggunakan akun medsos pribadinya.

"Ini kita harapkan tidak terjadi di Pilkada 2018. Sudahlah fenomena DKI ini, tidak melebar. Semoga calon-calon seperti di Jawa Barat lebih dari dua agar tidak head to head," katanya.

Mengantisipasi maraknya penggunaan isu SARA, Bawaslu akan menjalin kerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam waktu dekat.

Sampai saat ini, kerjasama yang sudah dijalin Bawaslu untuk mengawasi kampanye di media maya baru dilakukan dengan Komisi Penyiaran Indonesia.

(wis)

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Bawaslu Prediksi Isu SARA Hantui Pilkada Serentak 2018"

Post a Comment

Powered by Blogger.