Soal Pilgub Jatim, PKS Nilai Khofifah Sosok Luar Biasa

Sohibul mengatakan hal itu kala dimintai tanggapannya soal potensi keikutsertaan Khofifah pada pemilihan gubernur Jawa Timur yang termasuk rangkaian pemilihan kepala daerah serentak tahun 2018 mendatang.

Sohibul berani mengutarakan hal tersebut karena Khofifah merupakan penantang terkuat Gubernur Jatim Soekarwo pada pilgub-pilgub sebelumnya.

"Kalau lihat dua kali pilgub (Jatim) yang lalu, beliau kan luar biasa," ujar Sohibul di Kantor DPP PKS, Jakarta, Minggu (3/9).

Sohibul mengaku sempat mendengar kabar bahwa pasangan Khofifah-Herman Surjadi Sumawiredja yang seharusnya memenangi pilgub Jawa Timur pada 2013 lalu, bukan pasangan yang kini menjabat gubernur dan wakil gubernur Jatim, Soekarwo-Saifullah Yusuf.

Berangkat dari riwayat itulah Sohibul menyatakan Khofifah memiliki potensi besar untuk menjadi kandidat calon gubernur Jatim selanjutnya.

"Tapi kita tetap percaya pada putusan KPU (saat itu)," kata dia.

Bahkan, Sohibul berani mengatakan ada kemungkinan calon yang diusung PKB, yakni Saifullah Yusuf, kalah pamor dibanding Khofifah di Jawa Timur.

"Boleh jadi melampaui Gus Ipul," lanjutnya.

Perihal aliran dukungan pada Pilgub Jatim 2018, Sohibul mengatakan partainya masih menjajaki komunikasi dengan beberapa partai. Dengan demikian, PKS belum menentukan siapa yang akan didukung, termasuk apakah mendukung Gus Ipul atau Khofifah.

Sohibul juga menyatakan bakal menjalin komunikasi dengan para ulama di Jawa Timur. Dia mengaku sudah tahu bahwa para ulama cenderung dekat dengan Gus Ipul. Oleh karenanya, Sohibul mengatakan partainya pun membuka komunikasi dengan Gus Ipul.

"Karena Jawa Timur ini kotanya para kiai, kami ingin bersama pilihan para kiai dan hari ini para kiai condong ke Gus Ipul, kita juga menjajaki," kata Sohibul.

Meski demikian, Sohibul mengatakan segalanya masih bisa berubah. Terlebih, tidak ada jaminan kedekatan para ulama dengan Gus Ipul bakal awet hingga kontestasi pilgub Jatim dimulai.

"Kemarin juga saya dengar, karena munculnya Khofifah jadi terbelah juga. Oleh karena itu kami juga tidak terburu-buru," pungkas Sohibul.

Let's block ads! (Why?)