Search

Jokowi Modal Penting PDIP Jelang Pemilu 2019

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo dinilai menjadi modal politik terpenting bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) saat ini.

Tingginya popularitas dan elektabilitas Jokowi menyebabkan dirinya menjadi figur kunci PDIP. Kinerja Jokowi sebagai presiden akan mempengaruhi elektabilitas PDIP di pemilu nasional 2019.

"PDIP mendapatkan efek positif dari penilaian positif rakyat umumnya terhadap Presiden Jokowi. Tentu saja Jokowi juga membutuhkan PDIP untuk kelangsungannya sebagai Presiden," kata Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research Center (SMRC) Djayadi Hanan di kantornya, Jakarta, Kamis (5/10).

Efek tokoh terhadap elektabilitas partai politik cenderung tinggi berdasarkan hasil survei SMRC pada 3-10 September lalu. Pendapat tersebut muncul setelah ada kenaikan dan penurunan yang paralel antara tingkat keterpilihan partai dengan sosok tertentu.

Dalam surveinya, SMRC mengukur asosiasi dukungan terhadap Jokowi, Prabowo, dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan keterpilihan PDIP, Gerindra, dan Demokrat. Hasilnya, selalu ada raihan dukungan yang paralel antara tokoh dan parpol.

Kenaikan dukungan terhadap Jokowi sejak Januari-September 2017 diikuti dengan meningkatnya elektabilitas PDIP. Sementara, dukungan untuk Prabowo Subianto berdampak negatif ke Gerindra di periode yang sama.

"Hanya ada anomali waktu SBY presiden, pada Januari-April 2009 dukungannya konsisten naik tapi elektabilitas demokrat cenderung turun dan stagnan karena dampak kebijakan partai dan kenaikan harga BBM waktu itu," tuturnya.

Elektabilitas Jokowi yang tinggi saat ini muncul karena ia dianggap berhasil mengatasi berbagai masalah politik, hukum, dan ekonomi.

Berdasarkan survei, Jokowi dianggap berhasil menciptakan kemajuan dalam hal pembangunan jalan-jalan umum, sarana transportasi umum, memperluas jangkauan pelayanan kesehatan di puskesmas/rumah sakit, menghilangkan rasa terancam warga dari kelompok teroris, membangun jalan lintas antar provinsi dan tol di luar Pulau Jawa, serta menjamin kesetaraan hak-hak warga negara

"Mayoritas warga menilai kerja pemerintah dalam masalah-masalah tersebut semakin baik dibanding tahun lalu," ujarnya.

Ada 74 persen responden menilai pembangunan jalan umum sepanjang 2017 lebih baik dibanding tahun lalu. Kemudian, 59 persen responden menilai baik kemajuan pembangunan sarana transportasi umum dan perluasan jangkauan pelayanan kesehatan di tahun ini.

Di balik penilaian positif itu, pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla dianggap tidak membawa perubahan berarti dalam menyediakan lapangan pekerjaan, mengurangi jumlah orang miskin, dan mengurangi pengangguran.

Suara dari Partai Pengusung

PDIP berharap ada dampak positif yang diraih partai politik pendukung Presiden Joko Widodo dalam Pemilu 2019. Dari survei SMRC diketahui figur Jokowi berpengaruh besar terhadap meningkatnya elektabilitas PDIP.

Peningkatan dukungan yang dirasakan PDIP tidak dialami partai pendukung Jokowi lain. Dukungan bagi parpol di luar PDIP cenderung stagnan dibanding raihan mereka pada pemilu 2014.

"Kita berharap partai pendukung juga mendapatkan, misalnya jangan sampai tidak lolos parliamentary threshold. Kita berharap itu bisa mereka lewati bahkan suaranya meningkat," ujar politikus PDIP Maruarar Sirait di tempat yang sama.

Survei SMRC menunjukkan, hanya PDIP yang mengalami tren peningkatan dukungan dibanding pemilu nasional 2014. Tingkat keterpilihan PDIP cenderung di atas raihan mereka pada pemilu dalam waktu 3 tahun terakhir.

Jokowi Modal Penting PDIP Jelang Pemilu 2019Politikus PDIP Maruarar Sirait. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Dukungan tinggi diraih PDIP karena ada asosiasi yang dekat antara Jokowi dengan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu. Buktinya, naik-turun dukungan terhadap Jokowi selalu diiringi dengan menurun dan bertambahnya elektabilitas PDIP.

"Kalau PDIP jelas karena suara internal dijaga oleh Mbak Mega dan magnet eksternal oleh Pak Jokowi, kemudian ada ideologi Pancasila sehingga PDIP kompak," tuturnya.

Dalam survei SMRC, PDIP meraih dukungan 27,1 persen responden. Menyusul setelahnya ada Golkar yang mendapat 11,4 persen dukungan, dan 10,2 persen dukungan untuk Gerindra.

Survei SMRC dilakukan dengan metode multistage random sampling dan melibatkan 1.057 responden. Margin of Error survei SMRC sebesar 3,1 persen, dan wawancara dilakukan dengan tatap muka oleh surveyor. (pmg)

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Jokowi Modal Penting PDIP Jelang Pemilu 2019"

Post a Comment

Powered by Blogger.