Jakarta, aktual.com – Ekonom Salamuddin Daeng menyatakan, praktik menjadikan BUMN sebagai sapi perah telah terjadi sejak lama. Namun, terdapat perbedaan antara era dulu dengan era saat ini.
Sejak dulu, kata Daeng, BUMN memang sudah dipaksa untuk mencari keuntungan oleh oknum tertentu. Keuntungan itulah yang akan dimanfaatkan oleh oknum tersebut untuk mempertebal kantong mereka sendiri.
“Nah kalau sekarang beda lagi, bahkan kalau perlu aset BUMN diambil,” kata Daeng.
Hal ini diungkapkannya dalam diskusi Aktual Forum yang bertajuk ‘Nasib Perusahaan Pelat Merah di Bawah Kebijakan Rini Soemarno’ di Jakarta, Minggu (13/5).
Saat ini, kata Daeng, berbagai proyek besar telah dijadikan perantara oleh oknum tertentu untuk mengeruk keuntungan. Tak heran, lanjutnya, jika banyak proyek besar tak masuk akal yang sejatinya tidak terlalu dibutuhkan oleh masyarakat.
Ia menambahkan, proyek-proyek besar yang ada di Indonesia merupakan lanjutan dari proyek yang digagas oleh elite global ketika banyak komoditas di tingkat global yang berlebih produksinya.
“Hanya kemudian hal ini dimanfaatkan oleh elit oligarki kita untuk memanfaatkan rencana elite global untuk membancak uang negara,” tutupnya.
(Novrizal Sikumbang) http://www.aktual.com/pemanfaatan-bumn-sapi-perah-lebih-buruk-dalam-era-rini-soemarno/Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pemanfaatan BUMN Sapi Perah Lebih Buruk Dalam Era Rini Soemarno"
Post a Comment