"Janganlah warga Golkar memilih pemimpin yang berpotensi beban masalah hukum. Jadinya seperti ini kepemimpinan diiringi banyak masalah," kata Dolly dalam sebuah diskusi di Kuningan, Jakarta, Minggu (21/5).
Akibatnya, lanjut Dolly, saat ini internal partai terlihat panik menanggapi berbagai masalah yang menimpa ketuanya. Hal ini ditunjukkan dengan rencana pengiriman nota keberatan atas pencegahan Novanto ke luar negeri, wacana revisi UU KPK, hingga usulan hak angket pada KPK beberapa waktu lalu.
"Langkah-langkah politik yang dilakukan Golkar ini menunjukkan kalau mereka panik dan tidak solid. Jadi ini sudah kemana-mana dan tidak lagi sesuai dengan hakikat dukungan pada pemerintahan saat ini," katanya.
Dukungan tersebut menurutnya juga bertentangan dengan Partai Golkar yang nasionalis dan religius. "Ternyata terbukti kalah," ujarnya.
Sementara itu Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda mengakui melemahnya kinerja Golkar di bawah kepemimpinan Novanto. Ia menilai, ada penguasa bayangan dari luar partai yang saat ini lebih dominan menentukan arah Golkar.
Menurutnya, kondisi ini berbeda jauh jika dibandingkan dengan Golkar di bawah kepemimpinan Akbar Tanjung. Partai Golkar saat itu tak terpengaruh kepemimpinan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagai Presiden.
Selain itu, banyaknya musuh dari internal menjadi penyebab kinerja Partai Golkar semakin melemah. Hal ini, menurutnya, menjadi tantangan bagi Golkar untuk memperbaiki kondisi internal partai.
"Kalau melawan dari luar itu sudah teruji. Tapi musuhnya dari dalam sendiri. Bagaimana kemampuan mengolah faksionalisasi, itu yang harus dikelola," kata Hanta. (sur/sur)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kader Muda Kritik Kepemimpinan Setya Novanto di Golkar"
Post a Comment