Doli mengatakan, perilaku sejumlah kader Golkar tersebut dipicu oleh tidak jelasnya sikap KPK dalam memberi kepastian hukum terhadap Setya.
"KPK jangan main-main, kalau memang tidak terlibat, lebih baik dari awal jangan disebut nama. Bahkan ada yang taruhan, Novanto bisa kena atau tidak, dan ini benar terjadi," ujar Doli dalam diskusi Jaringan Masyarakat Antikorupsi di Jakarta, Minggu (7/5).
Dalam surat dakwaan kasus e-KTP, nama Setya disebut menerima 11 persen dari total anggaran proyek e-KTP yang dikorupsi, yakni Rp2,3 triliun. Bahkan, KPK telah meminta agar Ketua DPR tersebut dicegah agar tidak bepergian ke luar negeri.
Selain menimbulkan polemik di internal, kata Doli, masalah yang dihadapi Setya berdampak pada citra Partai Golkar di mata publik. Oleh karena itu, Doli mendesak KPK mempercepat proses hukum terhadap orang-orang yang diduga terlibat, termasuk Novanto.
"Kalau seperti itu (tidak menjadikan Setya tersangka), kami bisa bilang ini KPK ingin main politik, bisa menghancurkan Partai Golkar," ujar Doli.
"Ini juga sudah menghambat proses pemberantasan korupsi," ujarnya. (gil)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Nasib Setya Novanto Jadi Bahan Taruhan di Internal Golkar"
Post a Comment