PAN Usung Desy Ratnasari atau Bima Arya Jadi Cawagub Jabar

Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Amanat Nasional memprioritaskan kadernya untuk menjadi kandidat calon wakil gubernur pada Pilkada 2018 Jawa Barat. Kader yang bakal diajukan PAN untuk menjadi bakal calon wagub adalah Desy Ratnasari atau Bima Arya.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PLAN Yandri Susanto berkata, nama Desy dan Bima akan dipertimbangkan untuk menjadi pasangan dari salah satu kandidat kuat calon gubernur Jawa Barat. Berdasarkan hasil survei lembaga Poltracking, lima kandidat teratas untuk menjadi cagub Jawa Barat adalah Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, Dedi Mulyadi, Dede Yusuf, dan Abdullah Gymnastiar.

"Desi Ratnasari prioritas untuk disandingkan dengan salah satu kandidat potensial tadi. Dengan siapa? Ketua umum dan mesin PAN sedang melakukan konsolidasi di Jawa Barat termasuk kita mendengar masukan dari eksternal," ujar Yandri di kawasan Thamrin, Jakarta, Kamis (8/6).

Menurut Yandri, dukungan partai politik dalam Pilkada Jawa Barat akan memegang faktor kunci untuk tiap kandidat yang bertarung. Sebabnya, ia memprediksi dinamika Pilkada Jawa Barat tidak akan berbeda dengan kondisi Pilkada 2017 DKI Jakarta.

Ia juga yakin kampanye dengan isu sektarian dan penuh debat di media sosial akan terjadi kala Pilkada 2018 dimulai. Karena itu, PAN disebutnya telah melakukan komunikasi dengan beberapa kandidat cagub potensial untuk membicarakan ihwal tawaran posisi cawagub.

"Kita bisa prediksi Jawa Barat ini dinamikanya sangat luar biasa, apakah terlihat secara kasat mata atau tidak kalah serunya di media sosial. Artinya, gaya DKI itu tidak bisa juga dihambat atau ditiadakan. Saling serang dan membawa isu sektarian saya kira mungkin tak bisa dihindari," katanya.

Sementara itu, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah I Partai Golkar Nusron Wahid berkata bahwa partainya akan memutuskan dukungan untuk kandidat cagub dan cawagub Jawa Barat pada Oktober mendatang.

Menurut Nusron, ada potensi nama-nama kandidat kejutan akan muncul jelang dibukanya masa pendaftaran bakal cagub dan cawagub. Ia mengaku takut jika nama kejutan yang muncul salah satunya adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

"Kalau Aa Gym saya tidak yakin dia akan maju, kalau ditanya Golkar akan dukung siapa kita belum memutuskan. Tapi kalau orang seperti Mbak Susi tiba-tiba turun itu gempar saya yakin, buyar semua ini," kata Nusron.

Nusron yakin semua parpol akan bersikap pragmatis dalam menghadapi Pilkada 2018. Alasannya, jarak waktu antara Pilkada dengan Pemilu nasional 2019 tidak akan terpaut jauh.

Sementara, menurut perhitungannya banyak waktu yang dibutuhkan parpol untuk bangkit jika menderita kekalahan dalam Pilkada atau Pemilu. Ia berkata waktu yang dibutuhkan untuk parpol memulihkan diri pasca kekalahan di pemilu adalah 1,5 tahun.

"Di Jawa Barat saya kira kuncinya di 10 Kabupaten; Bogor, Indramayu, Karawang, Bekasi, Tasikmalaya, Kota Bandung, Garut, Kabupaten Bandung, Subang, Cirebon. Apalagi kalau menangnya di atas 50 persen saya yakin akan berdampak," tuturnya. (chs)

Let's block ads! (Why?)