SBY, usai pertemuan, memang membantah bahwa pertemuannya dengan Prabowo akan berujung koalisi menghadapi Pemilihan Presiden 2019. Namun sulit untuk melepas pertemuan tersebut dari wacana persiapan Pilpres 2019.
Dalam konteks itu, pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Mada Sukmajati menduga, SBY dan Prabowo merancang pertemuan semalam untuk melihat reaksi publik dan sebagai respons kepada kubu partai pro Joko Widodo, yang sudah jauh bergerak.
"Karena mereka tidak ingin terlalu jauh gap atau ketertinggalannya, dan mereka merasa percaya diri mampu menjadi penantang untuk melakukan manuver," kata Mada saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (28/7).
Lebih jauh menurut Mada, ada pula kecenderungan Prabowo ingin mempelajari 'keberhasilan' SBY dalam menjalankan strategi politik identitas pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Isu identitas menjadi isu alternatif untuk melawan politik rasional yang bakal menjadi pertimbangan Prabowo," katanya.
Di samping itu, Mada menilai ada sisi positif yang dapat dilihat dari pertemuan SBY dan Prabowo di Cikeas tadi malam, yaitu mengingatkan kubu Jokowi agar serius menjalankan sisa masa pemerintahannya.
"Ini bisa menjadi faktor pemerintahan Jokowi untuk mempercepat kinerjanya dan juga mensolidkan kekuatan pendukungnya. Jadi bisa lebih sehat karena ada pertemuan ini," kata dia.
Dalam konteks politik, kerjasama dengan Gerindra diperlukan untuk mengawasi jalannya pemerintahan saat ini agar sesuai aturan konstitusi. Sementara dalam aspek moral, lanjut dia, untuk mengawal kepentingan rakyat. (osc)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pertemuan Cikeas, Manuver Awal SBY-Prabowo Hadapi 2019"
Post a Comment