Search

Setnov Tersangka, Akbar Takut Golkar Tak Lolos ke Parlemen

Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung mengkhawatirkan kondisi partai beringin saat ini, setelah ditetapkannya Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto sebagai kasus tersangka kasus dugaan korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).

Menurutnya, kasus yang menjerat Setya dapat mempengaruhi suara dan elektabilitas Partai Golkar di Pemilihan Legislatif 2019. Apalagi setelah disahkannya ambang batas parlemen sebesar 4 persen di UU Pemilu yang baru disahkan DPR.

"Artinya kalau misalnya partisipasi tidak bisa mendapatkan dukungan suara di atas 4 persen, maka partai itu tidak akan berhak untuk mempunyai wakilnya di DPR," kata Akbar di kediamannya, Jakarta Selatan, Minggu (23/7).

Berdasarkan laporan survei terbaru yang dia terima, elektabilitas Partai Golkar terus mengalami penurunan dari bulan Mei 7,1 persen dan kini di angka 3,5 persen atau di bawah ambang batas parlemen.

"Seandainya ini kejadian pada Pemilu 2019 yang akan datang, berarti Golkar tidak punya wakil. Nah ini yang kami takutkan betul, saya takutkan betul," katanya.

Akbar menilai, perlu dilakukan antisipasi agar hal itu tidak terjadi. Salah satunya dengan perbaikan organisasi dan kepemimpinan partai yang kini masih di bawah Setya Novanto sebagai Ketua Umum.

"Kalau 3,5 persen Partai Golkar kayak apa? Saya sudah tidak bisa tidur kalau misalnya ini terjadi. Harus kita melakukan sesuatu, mengantisipasi langkah-langkah ke depan supaya jangan sampai terus menurun," kata dia.

Dengan perbaikan organisasi, kata Akbar, setidaknya dapat memberi jaminan Golkar tetap berada di parlemen atau sebagai partai dua besar pemenang pemilu.

Bahkan Akbar pun berharap kembali memenangkan pemilu legislatif seperti halnya pada tahun 2004 ketika dia menjabat sebagai ketua umum.

"Tapi yang penting saya sampaikan kalau ada pendapat saya, apapun pendapat itu, tidak lain adalah semangat untuk tetap mempertahankan Golkar sebagai satu aset nasional dalam politik," kata Akbar.

Pada 2004, partai berlambang pohon beringin itu memperoleh 21,58 persen atau 129 kursi di DPR. Sementara pada Pileg 2009 dengan hanya mendapat 107 kursi atau 14,5 persen.

Pada 2014, Golkar mengalami kondisi stagnan dengan hanya mendapat 91 kursi atau 14,75 persen. Dalam arti lain, Golkar belum tergoyahkan di tiga besar partai peraih suara terbanyak saat pemilu legislatif.

(ded/ded)

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Setnov Tersangka, Akbar Takut Golkar Tak Lolos ke Parlemen"

Post a Comment

Powered by Blogger.