"Saracen ini alat politik," kata pengamat politik Arbi Sanit kepada CNNIndonesia.com, Minggu (27/8).
Arbi mengatakan, salah satu tujuan grup-grup penyebar hoax adalah untuk memfitnah atau menjatuhkan calon presiden yang akan bertarung pada Pemilu 2019.
"Mungkin ini lawan politik Jokowi yang memainkannya. Saracen dan akun-akun sejenis harus diberantas untuk menghindari permainan politik," kata Arbi.
Polisi menangkap tiga orang tiga orang pengelola Saracen, yakni JAS (32), MFT (43), dan SRN (32), di tiga lokasi berbeda, Rabu (23/8). Saracen memiliki 800.000 akun di media sosial untuk menyebarkan hoax dan konten-konten berisi ujaran kebencian.
Saracen menawarkan jasa kepada sejumlah klien, dengan tarif hingga puluhan juta rupiah.
Menurut pengamat komunikasi digital Universitas Indonesia Firman Kurniawan, untuk mencegah penyebaran ujaran kebencian dan hoax perlu ada edukasi literasi kepada masyarakat luas, khususnya para imigran digital.
Imigran digital yang dimaksud Firman adalah kelompok masyarakat yang lahir sebelum kemunculan era teknologi digital.
Berbeda dengan generasi Y (kelahiran 1981-1995) atau generasi millenial (kelahiran 1995 ke atas) yang lahir ketika medium digital sudah berkembang pesat, atau justru telah menjadi teknologi komunikasi yang utama.
"Bukan pada level berpendidikan rendah yang menjadi sasaran literasi, tapi mereka yang tidak terbiasa menuggunakan medium digital, yakni digital immigrants," kata Firman kepada CNNIndonesia.com, Minggu (27/8).
Ketika kelompok imigran digital menuliskan atau membagikan sebuah hoax, ujar Firman, besar kemungkinan hal itu ditangkap oleh murid, mahasiswa, atau orang yang mengaguminya.
"Itu akan lebih tersebar cepat," kata Firman.
Apalagi, kata Firman kebanyakan, kelompok imigran digital yang usianya senior berpendidikan tinggi sehingga hoax yang disebarkan akan mudah tersebar luas seperti virus.
"Sayangnya, seringkali pemahaman etika memang berbanding lurus dengan pendidikan. Semakin tinggi pendidikannya, orang semakin lebih berhati-hati," ujarnya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Saracen: Bisnis Hoax Hancurkan Lawan Politik"
Post a Comment