Informasi tersebut di luar dugaan Agung. Sikap JK bertentangan dengan posisi Golkar yang mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Agung menilai informasi itu cukup membuat gaduh publik.
"Ya, memang saya terkejut ada informasi yang disampaikan oleh Pak Zul, kalau tidak salah,” ujar Agung di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/5).
Meski demikian, Agung tidak ingin menyebut JK sebagai pengkhianat Golkar. Ia yakin, sikap mantan ketua umum Golkar itu mendorong Anies maju dalam pilkada didasarkan pertimbangan yang matang.
"Sebagai pribadi dia (JK) juga punya hak politik untuk itu. Tapi saya tetap percaya beliau tetap mencintai Partai Golkar," ujarnya.
Agung enggan berkomentar soal perbedaan dukungan politik antara JK dengan Presiden Joko Widodo. Ia berdalih, belum bertemu langsung dengan JK untuk membahas informasi ini.
Agung mengatakan, perbedaan dukungan Cagub dan Cawagub DKI pada Pilkada DKI merupakan bagian dari dinamika internal partai. Namun ia menegaskan, hingga saat ini setiap keputusan politik berada di tangan Ketua Umum Golkar Setya Novanto.
“Bicara hierarki saat ambil keputusan tetap Ketum. Kalau di dalam berbeda-beda, itu bagian dari dinamika kami,” ujarnya.
Agung berharap, perbedaan pilihan politik di internal Golkar selama Pilkada DKI tidak merambat ke Pilpres 2019. Pasalnya Golkar sudah menetapkan sikap untuk mendukung Jokowi maju dalam Pilpres 2019.
"Golkar sudah memutuskan jauh-jauh hari di Munaslub Bali, yaitu capres dari Partai Golkar yang akan diusung adalah Jokowi lagi. Hanya Wapresnya belum," ujarnya.
Sebelum menjadi calon gubernur, Anies berada di lingkaran Jokowi sebagai juru bicara pada gelaran Pemilihan Presiden 2014. Setelah itu, Anies juga menjadi bagian dari tim transisi sebelum akhirnya ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Kabinet Kerja. (pmg/sur)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Agung Laksono Terkejut JK Usulkan Anies di Pilkada DKI"
Post a Comment