Search

MAARIF Institute: Revolusi Putih Ala Rizieq Shihab 'Lebay'

Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga kajian Islam MAARIF Institute menilai revolusi putih yang digembar-gemborkan Rizieq Shihab, tokoh Front Pembela Islam (FPI), tak akan mampu mempengaruhi perpolitikan di Indonesia secara signifikan, apalagi sampai menggulingkan pemerintahan yang sah. 

Direktur Riset MAARIF Institute Ahmad Iman Mujadid Rais mengatakan, pengaruh Rizieq Shihab hanya terbatas di internal FPI. Oleh karena itu, kata dia, pernyataan Rizieq tentang revolusi putih juga tak akan berkembang luas di masyarakat atau kelompok selain FPI.

"Selama ini pengamat menilai FPI hanya aktor periferi dalam gerakan Islam. Masih ada organisasi lain yang lebih besar dan disegani seperti NU dan Muhammadiyah. Jadi revolusi putih terlalu berlebihan jika diandaikan bisa terjadi," kata Iman kepada CNNIndonesia.com, Senin (23/5). 

Soal kembali mencuatnya nama FPI belakangan ini, Iman menyebut hal itu tidak mencerminkan besarnya pengaruh organisasi tersebut. Namun lebih disebabkan oleh kemampuan FPI dalam memanfaatkan momentum. 

Iman lebih jauh juga mempertanyakan arti atau makna revolusi putih yang digembar-gemborkan oleh Rizieq.

Jika merujuk pada perubahan kepemimpinan lewat jalan kekerasan, Iman mengatakan akan ada banyak pihak yang menolak. Sebaliknya, jika melakukan perubahan kepemimpinan lewat jalur institutional, hal itu menuntut FPI untuk mengubah strategi perjuangannya.

"Kalau ingin mengubah dengan cara masuk ke sistem, mereka harus mengubah diri menjadi partai atau berafiliasi dengan partai. Tapi ini kan harus dibicarakan oleh semua pengurus. Jadi memang tak mudah," ujar Iman. 

Rizieq sebelumnya mengancam akan melakukan revolusi putih dari Arab Saudi apabila penanganan kasusnya di Indonesia tetap dilanjutkan. Hal tersebut diungkapkan lewat Ketua DPP FPI Sobri Lubis dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com hari ini.

Sementara itu, Sekretaris Presidium Alumni 212 Hasri Harahap menjelaskan revolusi putih yang digemar-gemborkan Rizieq Shihab merupakan upaya melakukan perubahan di Indonesia tanpa harus memakan korban dalam jumlah yang banyak.

"Revolusi yang diharapkan ada perubahan terjadi di Indonesia, tanpa pertumpahan darah, kalaupun terpaksa ada pertumpahan darah, diminimalisasi pertumpahan darah itu," katanya.

Hasri melanjutkan, istilah revolusi putih digunakan Rizieq sebagai bentuk perlawanan terhadap pemerintah karena merasa dirinya dizalimi dan dikriminalisasi. Penyebabnya, kata Hasri, kekalahan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilgub DKI Jakarta dan proses hukum terkait penodaan agama membuat pemerintah murka.

"Kelihatannya penguasa zalim yang mengusung Ahok tidak terima dengan kekalahan itu, sehingga Habib Rizieq disangkutkan dengan kasus yang tidak terbukti," katanya.

Hasri menjelaskan, dalam sejarahnya revolusi putih pernah dilakukan Muhammad SAW saat merebut kembali Mekkah dari tangan kaum kafir Quraish. Hal itu merupakan salah satu yang mengilhami Rizieq mencetuskan istilah revolusi putih.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "MAARIF Institute: Revolusi Putih Ala Rizieq Shihab 'Lebay'"

Post a Comment

Powered by Blogger.