Pernyataan itu disampaikan usai menghadiri pelantikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Yudi Latief dan delapan orang lainnya menjadi Dewan Pengarah dan Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila.
Konflik memang sempat terjadi jelang, saat, dan setelah Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Konflik ini bermula setelah Basuki Tjahaja Purnama diduga menodai Islam.
Tak hanya itu, Djarot bahkan beberapa kali sempat mengalami penolakan ketika menghadiri acara di masjid.
Djarot menilai Pancasila bisa meredam konflik-konflik semacam itu. Sebab, menurutnya, Pancasila bisa menghadirkan demokrasi yang mendidik, yaitu yang memberikan hak dan kesempatan sama kepada seluruh warga negara Indonesia.
"Politisasi tempat ibadah dan penyebaran ujaran amarah dan kebencian sudah selesai lah. Kita semua mempunyai hak dan kewajiban yang sama," tuturnya.
"Biar kami saja yang mengalami. Jangan dilakukan lagi di tempat lain. Ini momentum menggelorakan Saya Indonesia, Saya Pancasila," ucap Djarot. (wis/wis)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Djarot Sebut Konflik DKI Bukti Perlunya Penguatan Pancasila"
Post a Comment