Usul kenaikan dana tersebut telah diajukan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan (APBD-P) DKI Jakarta tahun 2017. Nantinya RT akan mendapat dana operasional RP1,5 juta dari sebelumnya hanya Rp975.000 dan RW mendapat Rp2 juta dari sebelumnya Rp1,2 juta.
"Kita akan review, tim pakar dan tim pengarah akan review. Memang salah satu program kita meningkatkan anggaran untuk RT/RW tapi itu belum final," kata Sandi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (7/8).
Sandi mengaku belum memiliki angka pasti untuk peningkatan dana operasional RT/RW. Namun ia mengapresiasi langkah Djarot yang meningkatkan dana operasional.
Menurut Sandi selama ini banyak RT/RW yang mengeluh karena kekurangan dana operasional. Banyak RT/RW yang nombok setiap bulan lantaran kekurangan dana."Selama ini teman-teman di RT/RW mengeluh dana operasional dan anggaran tidak mencukupi dan akhirnya nombok. Ayah saya enam periode jadi RT dan setiap bulan nombok," kata Sandi.
Dengan peningkatan dana, kata Sandi, RT/RW akan dibebankan tugas yang lebih berat dari pada sebelumnya. Sebagai pengayom dan pemimpin warga, RT/RW bisa mengidentifikasi ancaman ekstrimisme atau radikalisme, narkoba dan kesehatan jiwa.
"Mereka (harus) melihat tantangan terkini yang berubah-ubah. Tantangannya bukan seperti dulu hanya mengurus kematian dan kelahiran saja," kata Sandi.Sebelumnya, Djarot berharap kenaikan dana operasional diikuti dengan peningkatan pelayanan RT/RW kepada masyarakat. Peningkatan kualitas pelayanan dapat dilihat dari key performance indicator.
Usul tersebut tidak datang dari Djarot seorang diri. Tapi dari Mantan Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono ketika bertemu dengan pengurus RT/RW di seluruh wilayah Jakarta. (chs)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Saat Menjabat, Sandi Janji Naikkan Dana Operasional RT/RW"
Post a Comment