Lukman menuturkan, enam fraksi yang menyepakati paket A adalah fraksi yang tergabung dalam koalisi pemerintah, kecuali Partai Amanat Nasional.
"Ada enam fraksi opsi A dan tiga fraksi opsi B dan satu belum menentukan pilihan," ujar Lukman di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/7).
"Ini masih dalam tahapan mencari musyawarah mufakat untuk menghindari voting. Opsi A ditawarkan kepada teman-teman opsi B, begitu sebaliknya," ujarnya.
Fraksi PAN Menghadap Zulkifli Hasan
Di tengah lobi, Sekretaris Fraksi PAN Yandri Susanto menyampaikan, anggota Fraksi PAN berencana melakukan konsultasi dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan.
Pertemuan itu untuk membahas paket apa yang harus dipilih PAN jika pengesahan RUU tetap dilanjutkan malam ini.
"Sekarang kami mau ketemu Bang Zul," ujar Yandri di Gedung DPR, Jakarta.
Meski hendak konsultasi, Yandri mengaku, sejauh ini pihaknya masih konsisten memilih paket C untuk disahkan. Namun, ia tidak menutup kemungkinan bakal berubah pilihan usai melakukan lobi lanjutan.
Ia berkata, dalam lobi tersebut PAN juga tetap menawarkan opsi jalan tengah untuk mengakomodasi kebuntuan.
"Kami masih opsi C, tapi mayoritas A dan B. PAN mau pertemukan dua opsi itu kalau bisa," ujar Yandri di Gedung DPR, Jakarta.
Hingga kemarin, terdapat dua kutub besar yakni partai pendukung pemerintah (PDIP, Golkar, PPP, NasDem, PKB, dan Hanura) yang mendukung paket A, dan partai di luar pemerintah (Gerindra, Demokrat dan PKS) yang sudah memilih mendukung paket B.
Paket A memuat opsi presidential threshold 20/25 persen, parliamentary threshold 4 persen, sistem pemilu terbuka, alokasi kursi 3-10 kursi, dan metode konversi suara saint lague murni.
Sementara PAN yang keluar dari koalisi pemerintah memilih Paket C yang berisi opsi presidential threshold 10/15 persen, parliamentary threshold 4 persen, sistem pemilu terbuka, alokasi kursi 3-10 kursi, metode konversi suara quota hare. (sur)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Aksi Lobi Belum Selesai, PAN Masih Kukuh Opsi C"
Post a Comment