Amien Rais: Kelemahan KPK Sudah Berada di Titik Jenuh

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Majelis Kehormatan PAN Amien Rais menyebut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lemah, karena banyak kasus-kasus korupsi yang hingga sekarang tak jelas penyelesaiannya.

"KPK itu lemah, mbah-nya lemah. Jangan katakan lemahkan KPK, memang wong lemah kok," ujar Amien di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (19/7).

Amien memaparkan sejumlah kasus yang belum dirampungkan KPK, seperti kasus korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), Bank Century, hingga RS Sumber Waras.

Menurut Amien, pandangan sejumlah pihak yang menyatakan Panitia khusus (Pansus) Hak Angket berusaha melemahkan KPK justru keliru.

Amien berkata, kelemahan KPK juga terlihat dari penindakan terhadap sejumlah perkara dengan nilai kerugian puluhan dan ratusan juta.

"Jadi kelemahan KPK sudah pada titik jenuh. Kalau dia kuat, itu semua kasus sudah selesai," ujarnya.

Amien Rais mendatangi gedung DPR, Senayan, Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Batal Rapat

Pansus hak angket terhadap KPK batal melakukan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Amien Rais, hari ini, lantaran makalah yang hendak diberikan Amien belum lengkap.

Selain itu, Pansus juga telah mengagendakan rapat Wakil Kepala Polri Komjen Syafruddin.

Pantauan CNNIndonesia.com, Amien tiba di gedung DPR pukul 13.39 WIB. Dia hanya berada di dalam ruang Pansus selama 10 menit.

Ia langsung bergegas meninggalkan lokasi rapat didampingi oleh sejumlah pihak, diantaranya Mantan Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo.

Amien mengatakan, kedatangannya ke Pansus Angket KPK merupakan inisiatif pribadi. Dia merasa masih punya tanggung jawab sebagai mantan Ketua MPR.

Dia pun menilai perlu memberi masukan kepada Pansus Angket dalam menyelidiki KPK.

Menurut Amien, KPK merupakan lembaga adhoc yang telah menggunakan kewenangannya secara berlebihan.

Ia menilai, kerja KPK ke depan harus dibatasi agar tidak merugikan banyak pihak.

"Menurut saya KPK yang selama ini sebagai ad hoc sudah agak kelewatan. Memang harus dibatasi," ujar Amien

Amien mengklaim telah menyiapkan makalah yang berisi sejumlah fakta terkait dengan penyalahgunaan kewenangan KPK. Fakta itu diyakini akan membantu Pansus Angket dalam memberi gebrakan ke KPK.

Namun, dalam kesempatan itu, Amien mengaku, diinstruksikan oleh Ketum PAN Zulkifli Hasan agar tidak membeberkan fakta itu kepada Pansus Angket saat ini.

Zulkifli, kata Amien, khawatir jika fakta itu diberikan sekarang akan menimbulkan kegaduhan baru di DPR pasca Ketua DPR Setya Novanto ditetapkan tersangka oleh KPK.

"Ketum saya (Zulkifli) mengatakan Pak Amien tunggu momentumnya. Sebentar ini Pak amien menggebrak KPK, jangan-jangan makin tambah gaduh. Jadi saya dengarkan apa kata Ketum saya," ujarnya. (syh/syh)

Let's block ads! (Why?)