"Ini proses politik yang rakyat harus mengerti. Jangan ditarik-tarik presidential threshold 20 persen itu salah," ujar Jokowi di Cikarang, Jumat (28/7).
Sebelumnya, Prabowo menyebut 20 persen ambang batas pencalonan presiden adalah lelucon politik belaka. Penilaian itu disampaikan Prabowo setelah bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Kamis (27/7).
Jokowi menegaskan, sistem ini dipertahankan pemerintah guna semakin menyederhanakan proses politik dan demokrasi mendatang.
Tidak hanya itu, Jokowi mengingatkan, UU Penyelenggaraan Pemilu telah lebih dulu dibahas bersama DPR. Sehingga, kebijakan ini dianggap telah menampung aspirasi pemerintah dan parlemen.
Beberapa waktu lalu UU Pemilu secara aklamasi disahkan dalam rapat paripurna DPR. Empat fraksi yakni Gerindra, Demokrat, PAN, dan PKS memilih walk out saat itu.
"Dulu meminta dan mengikuti kok sekarang jadi berbeda?" tutur mantan Wali Kota Solo ini.
Pertemuan SBY dan Prabowo di Puri Cikeas, Bogor, Kamis (27/7). (CNNIndonesia/Safir Makki)
|
Menurutnya, 20 persen jumlah kursi dan 25 persen pemilih telah ditetapkan sebagai ambang batas jauh pada pemerintahan sebelumnya.
Ambang batas ini juga telah dipakai dalam dua kali pemilihan presiden 2009 dan 2014. Jokowi mengatakan, saat itu tak ada parpol yang menolak ketentuan tersebut.
"Kita sudah dua kali presidential threshold, 2009 dan 2014, kenapa dulu tidak ramai?" ujar Jokowi. (pmg/gil)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi Tanggapi Prabowo Soal 'Lelucon' Ambang Batas Presiden"
Post a Comment