Menurut Fahri, seharusnya Jokowi sejak lama menyelesaikan beban masa lalu seperti peristiwa yang terjadi pada 1965.
"Tanggung jawabnya di Presiden (Jokowi). Masa yang tanggung jawab orang lain," tutur Fahri di Gedung DPR, Jakarta kemarin.
"Presiden itu menurut saya terlalu naif. Kalau ada PKI gebuk saja. Apa maksudnya itu? Enggak boleh begitu. Selesaikan dan ada tahapan-tahapannya," kata Fahri.
Fahri lalu meminta Jokowi segera menyelesaikan isu kebangkitan PKI yang menguat belakangan ini.
Fahri mengatakan, Jokowi harus memiliki misi untuk menyelesaikan dengan tuntas masalah masa lalu yang saat ini masih samar. Itu pun harus mengajak masyarakat ikut untuk serta mengakhiri kesimpangsiuran di masa lalu.
Di samping itu, lanjut Fahri, kepala negara juga harus memiliki kemampuan kecerdasan dalam menyelesaikan konflik.
|
"Saya minta Presiden turun tangan karena ini sudah pada level membahayakan. Saling curiga di masyarakat kita ini enggak sehat," kata Fahri.
Dia mengatakan, Indonesia tidak boleh menanggung beban masa lalu. Menurutnya, kemajuan negara akan terhambat apabila masih ada beban masa lalu yang belum diselesaikan.
"Kita sudah enggak mau ke belakang lagi. Kita mau ke depan. Kita mau cari makan. Kita mau memperbaiki hidup kita," kata Fahri.
Usai acara, peserta tak bisa pulang karena dikepung massa. Ratusan Massa itu menganggap acara tersebut merupakan bentuk kebangkitan PKI dan ideologi komunisme di Indonesia.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Isu PKI Menguat, Fahri Minta Jokowi Bertanggung Jawab"
Post a Comment