Sindir KPK, Pansus Angket Buat Kostum 'Berani Jujur Hebat'

Jakarta, CNN Indonesia -- Pansus Angket terhadap KPK membuat sebuah kostum bertuliskan kata-kata slogan yang ditujukan untuk menyindir KPK. Baju tersebut diharapkan bisa menjadi pemantik bagi KPK agar kooperatif dengan Pansus Angket.

Kostum yang dibuat anggota pansus itu berwarna dasar biru tua dan berisikan sejumlah slogan yang dipampang di bagian depan dan belakang, hingga lengan.

Pada bagian lengan kostum berkerah itu juga terpasang bendera Indonesia, kata ‘Pansus Angket KPK’, dan slogan ‘Fiat Justitia Ruat Caelum’ yang artinya tegakkan keadilan walau langit akan runtuh.

Pada bagian depan kostum tersebut terdapat dua slogan, yakni ‘Turn Back Crime’ dan ‘Berani Jujur Hebat’.

Turn Back Crime merupakan slogan Kepolisian Internasional dalam mengkampanyekan program perang terhadap kejahatan terorganisir. Sementara, slogan Berani Jujur Hebat merupakan slogan KPK pada tahun 2012.

Slogan itu dibuat untuk mengajak masyarakat berlaku jujur untuk memberantas korupsi.

Pada sisi belakang kostum itu juga terdapat sebuah slogan yang digagas sendiri oleh Pansus Angket KPK, yakni ‘Kalau Benar Kenapa Takut. Kalau Bukan Kita Siapa Lagi’. Slogan itu tepat dipasang di bawah kata ‘Pansus’.

Anggota Pansus Angket KPK Masinton Pasaribu mengatakan, pihaknya sengaja membuat kostum untuk memotivasi kerja dan menyindir KPK. Salah satu slogan, yakni ‘Berani Jujur Hebat’ sengaja dipasang lantaran KPK saat ini sudah tidak memiliki kejujuran.

“Kostum ini biar semangat berani jujur hebat. Karena yang di sana (KPK) tidak berani jujur hebat. (KPK) tidak berani pakai tagline itu lagi,” ujar Masinton di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (14/7).

Politisi PDIP itu menuturkan, KPK saat ini diisi oleh oknum-oknum yang tidak bersih. Berbagai dugaan, seperti penyalahgunaan kewenangan hingga penyimpangan terjadi di lembaga antirasuah itu.

Menurut Masinton, KPK seharusnya berani dan koperatif dengan Pansus Angket KPK. Ia mengklaim, masyarakat akan semakin membenci KPK jika menolak untuk dievaluasi oleh Pansus Angket KPK.

“Kalau bersih kenapa risih. Katanya berani jujur hebat. Kalau (KPK) semakin resisten bererti ada yang ditutupi,” ujarnya.

Lebih dari itu, ia berkelakar, penolakan KPK untuk dievaluasi oleh Pansus Angket ibarat lagu musisi kawakan Achmad Albar berjudul Menanti Kejujuran dan grup band Radja berjudul Jujur.

“Ini ibarat lagu ‘jujurlah padaku’ sama lagunya Achmad Albar yang ‘menanti kejujuran, menanti kepastian’,” ujar Masinton sambil menyanyikan lagu tersebut. (wis)

Let's block ads! (Why?)