Fahri Hamzah ingin Kompleks DPR seperti Capitol Hill

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mendukung rencana pembangunan apartemen khusus bagi anggota DPR di dalam komplek parlemen, Jakarta.

Ia menilai, apartemen itu akan memperpendek jarak tempuh anggota DPR, sekaligus menghemat anggaran.

"Anggota DPR di masa mendatang dia mesti tinggal di dekat (Gedung) DPR," ujar Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (10/8).

Fahri menuturkan, pembangunan apartemen DPR sebenarnya merupakan ide yang sudah sejak lama dimunculkan. Ia berkata, DPR pernah berencana membangun apartemen di kawasan Taman Ria, Senayan.

Fahri mengklaim, pembangunan apartemen khusus anggota DPR merupakan bagian dari proyek penataan dan perluasan komplek parlemen.

Menurut Fahri, DPR seharusnya menjadi kawasan khusus yang saling terintegrasi, mulai dari tempat tinggal anggota DPR dengan gedung parlemen, seperti kawasan Capitol Hill, Washington D.C, Amerika Serikat.

"Di dunia itu sebetulnya, legislatif kota mandiri. Kami pergi ke Capitol Hill di bawahnya itu kota. Di situ ada penginapannya dan sebagainya,” ujarnya.

Lebih lanjut, terkait dengan rencana itu pula, Fahri berkata, tidak masalah jika rumah anggota DPR di Kalibata, Jakarta, diserahkan ke Setneg untuk dikelola.

Menurutnya, anggota DPR tidak perlu lagi memiliki rumah jika apartemen sudah disediakan.

"(Komplek DPR Kalibata) dikembalikan ke Setneg. Tentu silakan kalau mau dijual, itu urusan Setneg," ujar Fahri.

Senada, Wakil Ketua DPR Fadli Zon juga mendukung wacana pembangunan apartemen di Komplek DPR.

Selain bisa mendekatkan anggota dewan dengan kantor, mahalnya perawatan rumah dinas DPR di Kalibata juga menjadi alasannya mendukung proyek tersebut.

"Bagus kalau itu terealisasi. Misalnya ke Gedung DPR jalan kaki," ujar Fadli.

Fadli berkata, pembangunan apartemen bisa menggunakan lahan milik negara yang sebenarnya ada di kawasan sekitar Gedung DPR.

Alih fungsi lahan menjadi apartemen DPR, kata dia, lebih baik daripada dijadikan mal atau perkantoran.

Fadli Zon mendukung wacana pembangunan apartemen khusus anggota DPR. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)

Meski mendukung rencana pembangunan apartemen, Fadli meminta wacana tersebut perlu dikaji kembali secara matang, karena pembangunan apartemen DPR memerlukan anggaran yang cukup besar.

Wacana pembangunan apartemen DPR yang pernah bergulir pada 2015 lalu kembali mencuat menyusul adanya informasi kenaikan anggaran DPR untuk Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp7,2 triliun.

Kenaikan anggaran itu diduga akan digunakan untuk membangun apartemen dan Gedung DPR baru.

Untuk diketahui, rumah dinas merupakan hak yang diterima setiap anggota DPR, MPR, dan DPD terpilih.

Rumah dinas anggota parlemen tersebar di kawasan Kalibata, Meruya, dan Ulujami.

Selain rumah, sejumlah anggota DPR juga mendapat fasilitas berupa mobil dinas dan sejumlah tunjangan khusus.

Let's block ads! (Why?)

Bagikan Berita Ini