Pernyataan itu disampaikan menyusul tertangkapnya grup Saracen yang menyebar konten ujaran kebencian mengenai suku, agama, ras dan antargolongan atas pesanan tertentu.
"Karenanya, nyatakanlah kriminal terhadap semua jenis hoax, baik yang nyerang pemerintah ataupun yang menyerang kelompok tertentu. Jadi jangan kemudian dianggap itu hanya menyerang pemerintah," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (25/8).
"Dulu ada tokoh besar yang menghajar Pak Prabowo dibikin pakai baju Hitler, ada kumis kecil dia bilang ini calon pemimpin fasis, diktator gitu. Kenapa itu tidak jadi Saracen? Itu jahat lho. Harusnya itu ditangkap juga," kata Fahri.
Menurut Fahri, persoalan dalam dunia maya cukup rumit, mengingat terdapat pula kelompok buzzer yang sudah menjadi bisnis layaknya konsultan untuk mengangkat citra kliennya. Artinya, di dunia siber atau maya, tidak hanya berisi kelompok yang menyebarkan konten negatif.
Untuk itu, Fahri meminta pemerintah membuat pengaturan teknis terkait bisnis buzzer di dunia siber. Hal ini bertujuan agar menghindari penyalahgunaan kelompok buzzer untuk konten negatif.
Sindikat pengelola grup Saracen ini memasang tarif puluhan juta bagi pihak-pihak yang ingin memesan konten ujaran kebencian dan bernuansa SARA. </span> (gil)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Fahri Tantang Aparat Tak Cuma Bongkar Hoax Kontra Pemerintah"
Post a Comment