Johan memastikan pertemuan antara warganet dengan Jokowi pekan lalu tidak melibatkan buzzer. Sebab, dalam pertemuan tersebut Presiden hanya berdiskusi kepada netizen sekaligus mengingatkan agar mereka semakin santun dalam menggunakan media sosial.
"Bukan (buzzer). Di situ Presiden menyampaikan imbauan untuk tidak saling memaki di media sosial," ujar Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (30/8).
Pertemuan itu terjadi pada Kamis (24/8). Sekitar 80 pegiat media sosial kompak mengenakan pakaian putih saat berkunjung ke Istana.
Salah satu warganet yang hadir dalam pertemuan itu, Cyril Raoul Hakim alias Chico Hakim, mengatakan, Jokowi dalam pertemuan tersebut menyampaikan hasil kinerja pemerintah hingga kini dan fokus kerja termasuk percepatan pembangunan infrastruktur.
Terpisah, Arief Muhammad juga mengatakan, Jokowi mengimbau warganet membantu pemberantasan berita palsu (hoax) yang menyebar sangat cepat di media sosial.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadil Zon punya pendapat sendiri. Ia menilai para pegiat media sosial yang diundang ke Istana adalah buzzer pemerintah.
Dari pandangannya itu, Fadli kemudian menyebut apa yang dilakukan kepolisian terhadap grup Saracen sebagai bentuk standar ganda. Di satu sisi pemerintah memelihara para buzzer atau pendukung namun di sisi lain memberantas orang-orang yang mengkritik pemerintah di dunia maya.
Tak seperti Saracen yang dijerat hukum, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menilai buzzer pemerintah seperti tidak pernah tersentuh tindakan hukum meski cuitan mereka kerap meresahkan masyarakat.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jubir Jokowi Bantah Pertemuan Buzzer Pemerintah di Istana"
Post a Comment