Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon berkata, pernyataan Viktor bahwa Partai Gerindra mendukung konsep khilafah dan menyamakannya dengan PKI, sudah masuk dalam kategori tuduhan berat.
"Saya kira ada pertimbangan yang sangat mendasar kalau sekarang ini, karena ada tuduhan yang sangat berat di situ kepada Gerindra, tentu akan jadi pertimbangan," ujar Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Senin (7/8).
"Yang terjadi bukan restorasi, ini destruksi terhadap hubungan antarpartai politik, kemudian antarwarga negara, dan kerukunan umat beragama," kata dia.
Menurut dia, jika mengusung semangat restorasi, NasDem seharusnya menjaga, saling memahami kebhinekaan dan perbedaan-perbedaan. Bukan sebaliknya yang justru mempertajam persoalan.
"Rasanya tidak ada iktikad baik, main tuduh-tuduh begitu. Sekarang kita tinggal buktikan hukum masih bisa dipercaya atau tidak, masih bisa tegak atau tidak. Tapi kalau tidak, kelewatan," katanya.
Untuk itu, kata Fadli, pada Pilkada 2018 partainya hanya bakal memprioritaskan kerjasama dengan partai politik yang sudah pasti memiliki kesepamahaman visi dan misi.
NasDem menilai, Viktor sama sekali tidak pernah menuding keempat partai itu intoleran dan mendukung negara khilafah karena menolak Perppu Nomor 2/2017 tentang Ormas.
Menutur politikus NasDem Johnny G Plate, pernyataan Viktor di Kupang, NTT pada awal pekan lalu untuk menjelaskan sikap politik fraksi NasDem atas isu yang menyangkut Perppu Ormas. </span> (osc/osc)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kasus Viktor, Gerindra Tinjau Ulang Koalisi dengan NasDem"
Post a Comment