Kritik Pedas untuk Wakil Rakyat di HUT DPR

Eks Ketua DPR Agung Laksono memberi kritik pedas di hari Ulang Tahun Parlemen ke-72 yang jatuh hari ini. Menurut Agung, rendahnya tingkat kehadiran anggota dewan dalam rapat-rapat masih menjadi 'penyakit kronis' yang kerap diderita para wakil rakyat tersebut.

"Soal absensi itu memang kronis saya lihat dan belum menemukan cara yang tepat bisa menghadirkan seluruh anggota dewan tepat waktu," ungkap Agung, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (29/8).

Menurut Agung, minimnya tingkat kehadiran tersebut terlihat di semua level persidangan, mulai sidang komisi hingga sidang paripurna. Hal ini pun terlihat dalam rapat paripurna dengan agenda pidato Ketua DPR Setya Novanto tentang legislasi yang hanya dihadiri segelintir anggota.

Selain itu, dia juga menggarisbawahi soal minimnya produk legislasi yang dihasilkan. Produk legislasi, Agung menilai, DPR perlu meningkatkan baik dari segi kuantitas dan kualitas undang-undang yang dilahirkan.

"Fungsi DPR bukan hanya pengawasan keuangan dan legislasi tapi juga aspirasi, ini yang saya kira harus digenjot terus, ditingkatkan terus ,sehingga betul-betul jadi sesuai harapan publik," kata Agung.

Di luar itu, Agung menjelaskan faktor yang membangun citra DPR di mata publik adalah sejalan dengan semangat nasional dan semangat bangsa yang turut memberantas korupsi. Dia pun berharap, tak ada lagi anggota DPR yang tersandung kasus korupsi dan membuat citra DPR kian rusak.

"Semoga tidak ada lagi yang tersangkut korupsi, Itu harapan saya," ujar mantan Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Adapun dalam perayaan HUT Parlemen ke-72, Ketua DPR Setya Novanto memberi pidatonya. Dalam pidato tersebut Setnov mengklaim, parlemen telah menyelesaikan pembahasan sebanyak 17 rancangan undang-undang menjadi undang-undang.

Tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP itu mengklaim, jumlah produk legislasi tahun ini akan meningkat dibandingkan tahun sidang sebelumnya yang hanya menyelesaikan 16 RUU. </span> (axl)

Let's block ads! (Why?)