Ketua Departemen Bidang Hukum PKS Zainudin Paru mengatakan, pernyataan tersebut justru dapat memantik polemik yang mengganggu kenyamanan masyarakat.
"Kami mempertanyakan betul jargon Partai Nasdem yang mau merestorasi Indonesia tapi yang terjadi justru mengerosi nilai demokrasi, sistem politik, dan kebudayaan dalam konteks Indonesia yang aman dan nyaman," kata Zainudin.
Diketahui, Viktor menuding PKS sebagai partai yang mendukung berdirinya sistem pemerintahan khilafah islamiyyah di Indonesia dalam sebuah pidatonya di Nusa Tenggara Timur yang rekamannya tersebar.
Zainudin juga sangat keberatan dengan ucapan Viktor yang menyebut PKS sama dengan Partai Komunis Indonesia sehingga layak dibunuh pada tahun 1965 silam.
Menurutnya, Viktor sangat tidak pantas melontarkan pernyataan tersebut. Terlebih ia mengatakannya di depan khalayak luas.
"Itu bukan pernyataan orang yang berjiwa Pancasila. Itu berjiwa premanisme," ujarnya.
Zainudin menilai, belakangan ini panggung politik kerap disesaki dengan sikap buruk sangka dan tindakan provokatif oleh para pelaku politik.
Menurutnya, slogan Presiden Joko Widodo yang berbunyi Saya Pancasila, Saya Indonesia merupaka slogan yang tepat untuk dipegang teguh seluruh masyarakat dalam bersikap. Apalagi oleh kader parpol yang selama ini mengusung Jokowi.
"Pada saat yang sama orang yang meneriakkan 'Saya Indonesia Saya Pancasila' kemudian mengatakan saya adalah provokator terhadap Pancasila dan Indonesia," kata Zainudin.
"Kita tidak ingin dinamika politik yang panas dan mengarah disintegrasi bangsa dan mengundang konflik horizontal di masyarakat," ujar Zainudin.
Atas pernyataan Viktor tersebut, PKS berencana melaporkannya ke kepolisian dan Mahkamah Kehormatan Dewan di DPR.
Sementara itu politikus Nasdem Jhonny G Plate membantah pernyataan Viktor dalam pidato di NTT itu sebagai tudingan pada partai politik tertentu. Menurutnya, apa yang disampaikan koleganya itu adalah upaya untuk menjaga Pancasila dan UUD 1945 dari serangan ideologi radikal.
Menurutnya, semua pihak seharusnya menyadari bahwa Perppu Ormas yang baru, ditujukan untuk mencegah timbulnya kelompok radikal.
“Kalau mereka tidak mendukung khilafah, harusnya mendukung Perppu tersebut. Kalau menolak, berarti yang diomongin Viktor benar,” ujarnya. </span> (sur)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "PKS Pertanyakan Slogan ‘Restorasi Indonesia’ NasDem"
Post a Comment