Search

Sekjen PDIP: Kasus Arief Poyuono Pembelajaran Bagi Politikus

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto mengingatkan para politikus sebaiknya hati-hati dalam membuat pernyataan. Hal ini disampaikan terkait permintaan maaf Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono yang sebelumnya menyamakan PDIP dengan Partai Komunis Indonesia.

"Ini merupakan bagian dari pembelajaran untuk sekali lagi hati-hati dalam berbicara sebagai politisi," katanya saat ditemui usai pertemuan dengan Wakil Presiden RI ke-9, Hamzah Haz, di kawasan Patra Kuningan, Jakarta, Sabtu (5/8).

Sebelumnya, Arief Poyuono mengeluarkan pernyataan yang menyebut PDIP membohongi rakyat karena menghendaki ambang batas presiden 20 persen, Senin (31/7) lalu. Bahkan, Arief mengaitkan PDIP dengan Partai Komunis Indonesia.

Hasto mengatakan, seorang pemimpin partai seharusnya berhati-hati dalam berbicara karena apa yang ia sampaikan akan didengar oleh masyarakat. Hasto menuturkan, pihaknya sudah menerima surat permintaan maaf dari Arif. Kendati demikian, proses hukum menurutnya harus tetap berjalan.

"Permintaan maaf telah kami terima dalam bentuk surat tapi kemudian kami melihat ada proses proses hukum yang memang harus diselesaikan, sebagai negara yang berpijak di atas hukum," kata dia.

Silaturahmi 

Sementara itu, terkait pertemuannya dengan Hamzah Haz, ia hanya mengatakan bahwa pertemuan ini hanya silaturahmi sekaligus nostalgia masa-masa kepemimpinan Megawati-Hamzah Haz.

Hasto tak menjawab saat ditanya apakah pertemuannya ini terkait manuver Pilpres 2019.
"Hari ini ditugaskan oleh Bu Megawati untuk berkunjung ke bapak Hamzah Haz membangun tali silaturahim," kata Hasto.

Selain Hasto, pertemuan tersebut juga melibatkan politisi PDIP lain seperti Sekjen Bamusi Nasyirul Farah Amru.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sekjen PDIP: Kasus Arief Poyuono Pembelajaran Bagi Politikus"

Post a Comment

Powered by Blogger.