Anggota Pansus Angket, Henry Yosodiningrat mengatakan, dirinya tidak tahu lagi harus mengadu kemana, sebab selama ini masyarakat menilai pihak DPR khususnya pansus angket pro dan melindungi pelaku korupsi.
"Kami ini capek, paradigma di masyarakat itu kami dianggap pro koruptor dan dianggap mau menghancurkan KPK, padahal faktanya tidak seperti itu," kata Henry menyampaikan keluhannya kepada Jimly di Gedung ICMI, Jakarta, Kamis (7/9).
"Kami cuma ingin memperbaiki kinerja mereka, bukan menghancurkan. Tapi anggapan dan paradigma yang dibentuk di masyarakat saat ini justru kami malah mau hancurkan KPK," kata dia.
Bekerja Independen
Senada dengan Henry, Masinton Pasaribu juga sependapat, dia menyebut Pansus Angket itu dibentuk agar KPK bekerja secara independen tanpa khawatir bisa disusupi oleh kepentingan politik.
"Begini yah, jangan sampai menangkap itu karena ada kepentingan politik. Kita juga maunya KPK tetap ada, sangat dukung menangkap koruptor, tapi bekerjalah dengan benar," kata dia.
"Misalnya, Ketika masa kepemimpinan Abraham Samad. Dia menetapkan tersangka kepada Pak Budi Gunawan sambil tertawa-tawa, itu kan tidak etis," kata dia. </span> (asa)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pansus 'Curhat' ke ICMI: Kami Capek Dianggap Pro-Koruptor"
Post a Comment