"Isu senjata itu mengancam bangsa. Memang kurang elok disampaikan ke media, tapi isu senjata ini kami lihat bukan terkait pilpres," ujar Effendi ditemui di gedung Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta, Kamis (5/10).
Isu-isu terkait Pilpres 2019 yang dilontarkan Gatot, menurut Effendi, antara lain saat Gatot membacakan puisi Denny JA dalam acara rapat pimpinan nasional Partai Golkar, dan ketika jenderal bintang empat itu menginstruksikan prajurit dan masyakarat untuk menonton film Pengkhianatan G30S/PKI.
"Dan yang terakhir soal wajib nonton film G30S/PKI. Itu kan isu, kita mengakui tidak mungkin PKI bangkit lagi," ucapnya.
Effendi menilai, pernyataan Gatot tersebut merupakan isu-isu paling strategis yang mudah 'dimainkan' jelang Pemilu 2019. Kendati demikian, Effendi enggan menyimpulkan tujuan Gatot melontarkan isu-isu tersebut.
Gatot belakangan memang disorot lantaran sejumlah pernyataannya yang kerap memicu kontroversi di tengah masyarakat. Pernyataan terakhirnya adalah mengenai isu impor 5.000 senjata.
Ketua SETARA Institute Hendardi dan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Rachland Nashidik menilai ucapan Gatot soal impor senjata itu sebagai bagian dari manuver politiknya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di hadapan Gatot pada HUT TNI ke-72, kemarin, mengingatkan agar TNI menjauhi politik praktis dan mengedepankan politik negara.
Politik negara diartikan oleh Jokowi sebagai komitmen untuk menempatkan kesetiaan TNI hanya kepada kepentingan rakyat dan pemerintahan yang sah. (osc)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pakar Soroti Manuver Panglima TNI Terkait Pilpres 2019"
Post a Comment