Jakarta, CNN Indonesia -- Hasil survei Asosiasi Riset Opini Publik (Aropi) menyebutkan, hampir sepuluh persen kelompok Islam radikal yang menginginkan Negara Islam Indonesia, berkontribusi atas kemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilkada DKI Jakarta.
Pelaksana Ketua Umum Aropi Sunarto Cipto Harjono mengatakan, berdasarkan hasil survei dari 440 orang, responden yang menganut paham tentang negara Islam berjumlah 9,8 persen. Sisanya, sebanyak 82,7 persen tidak menyetujui negara Islam diterapkan di Indonesia.
Sedangkan dari angka 82,7 persen tersebut, sebanyak 73,6 persen menginginkan demokrasi Pancasila. Sisanya sebanyak 9,1 persen menginginkan demokrasi ala barat diterapkan di Indonesia.
"Survei Jakarta yang dilakukan Aropi menunjukan yang memenangkan Anies-Sandi justru penganut demokrasi Pancasila," kata Sunarto di Graha Lingkaran Survei Indonesia, Jakarta, Selasa (9/5).
Para pendukung demokrasi Pancasila itu, sebanyak 67,8 persen mendukung Anies-Sandi, sedangkan 23,8 persen mendukung Ahok-Djarot. Sisanya 8,4 persen tak tahu atau rahasia.
Sunarto menambahkan, dalam melaksanakan survei, AROPI menggunakan metode multistage random sampling dengan wawancara tatap muka melalui kuesioner ke 440 responden. Adapun margin of error dalam survei ini plus minus 4,8 persen.
Pekan lalu, rapat pleno terbuka KPU DKI Jakarta secara resmi menetapkan Anies-Sandi sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Anies-Sandi secara resmi ditetapkan sebagai pemenang dengan perolehan 3.240.987 suara atau 57,96 persen setalah unggul atas Ahok-Djarot dengan 2.350.366 suara atau 42,04 persen. (pmg)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Survei Sebut 9,8 Persen Pendukung Anies Ingin Negara Islam"
Post a Comment