Desmond menyatakan, pernyataan penyidik KPK Novel Baswedan soal tudingan intimidasi enam anggota, termasuk dirinya terhadap Miryam tidak berdasar. Pernyataan itu juga sudah dibantah langsung oleh Miryam lewat sebuah surat bermaterai yang dibacakan dalam rapat perdana pansus angket KPK, Rabu (7/6) lalu.
"Ini ada suatu keanehan tentang saya disebut. Padahal, saya merasa tidak pernah menekan Miryam. Berarti ada sesuatu yang ingin membunuh karakter saya," ujar Desmond saat dihubungi, Jumat (9/6).
Wakil Ketua Komisi III DPR itu menduga, upaya pembunuhan karakter dirinya dilakukan oleh oknum. Ia berkata, oknum tersebut memanfaatkan KPK untuk kepentingan tertentu sehingga kinerja KPK menjadi tidak sesuai.
Lebih lanjut, Desmond menuturkan, Gerindra sejatinya tidak ingin mengirim anggota ke dalam pansus angket. Pasalnya, ia mengaku, sebelumnya disarankan untuk memberi klarifikasi di pengadilan.
Namun, lantaran tudingan Novel lebih mengarah pada kelembagaan, ia mengaku, Gerindra akhirnya memilih untuk mengirim anggota ke dalam pansus tersebut.
"Inilah catatan-catatan yang membuat kami berkesimpulan mengirim anggota fraksi kami ke Pansus," ujarnya.
Sementara itu, ia menyampaikan, hasil rapat fraksi Gerindra resmi mengutus empat orang anggota ke dalam pansus, termasuk dirinya. Tiga anggota lain, yakni Supratman Andi Agtas, Moreno Soeprapto, dan Muhammad Syafii.
Lebih dari itu, Desmond mengaku belum bisa memastikan rekomendasi apa yang akan dihasilkan dalam pansus angket tersebut. Namun, ia berharap, hasil pansus tidak mengarah pada pembubaran KPK.
"Jangan sampai kelembagaan KPK direkomendasikan dibubarkan oleh Pansus ini, itu kan tidak benar," ujar Desmond. (evn)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gerindra Ikut Pansus KPK Karena Ada Pembunuhan Karakter"
Post a Comment