Melalui pertanyaan terbuka tanpa diberikan nama-nama calon, responden menempatkan posisi Jokowi berada di urutan pertama, dan Prabowo di tempat kedua.
"Sebanyak 34,1 persen responden spontan memilih Jokowi dan 17,2 persen memilih Prabowo. Perbedaan elektabilitas keduanya cukup signifikan, sekitar 17 persen," ujar Direktur SMRC Djayadi Hanan saat pemaparan hasil survei di kantornya, Jakarta, Kamis (8/6).
Menurut Djayadi, perbedaan elektabilitas antara Jokowi dan Prabowo mirip dengan yang dialami Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri pada 2007.
Dalam simulasi head to head, lanjutnya, Jokowi juga masih unggul dengan 57,3 persen atas Prabowo yang hanya mendapat 37,2 persen. Sedangkan responden yang tidak menjawab hanya 9,1 persen. Dalam arti lain, jarak antar keduanya sekitar 16,5 persen.
Penilaian terhadap Jokowi juga ditopang dengan tingkat kepuasan masyarakat atas kinerjanya. Sebanyak 67 persen responden merasa puas dan hanya 31 persen yang tidak puas.
Kondisi ini juga, kata dia, tidak dipengaruhi dari hasil Pilkada DKI Jakarta 2017. Seperti yang diketahui, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih.
Jokowi pun kerap dikaitkan berada di belakang Ahok. Namun, menurut Djayadi, hasil survei berkata lain.
"Jika dianggap Jokowi berada di belakang Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017, mestinya tingkat kepuasan masyarakat terhadap dia turun," katanya.
Survei SMRC melibatkan 1.350 responden yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Survei dilakukan pada 14-20 Mei 2017 dengan metode multistage random sampling dan margin of error kurang lebih 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dukungan untuk PDIP
Hasil itu juga menunjukkan peta dukungan terhadap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) relatif stabil dan cenderung meningkat usai pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Djayadi mengatakan, hal itu disebabkan PDIP mendapat keuntungan dari figur Presiden Joko Widodo yang dinilai baik masyarakat.
"Sekarang figur utama di PDIP lebih lekat dengan Jokowi. Kalau Jokowi mendapat persepsi positif di masyarakat, maka dampaknya juga positif terhadap PDIP," kata Djayadi.
Di susul di peringkat bawahnya terdapat PKB dengan 3,8 persen, PPP 3,1 persen, PKS 2,8 persen, PAN 1,8 persen, Perindo dan NasDem 1,1 persen serta Hanura 0,8 persen.
(asa)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Survei SMRC: Elektabilitas Jokowi Masih di Atas Prabowo"
Post a Comment