Tujuh partai yang hampir bersepakat itu yakni PPP, Gerindra, PAN, PKB, PKS, Hanura dan Demokrat.
Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengatakan, kemarin pimpinan tujuh partai telah melakukan pertemuan membahas angka presidential threshold.
"Antara yang menghendaki 0 persen dengan yang 25 persen, bertemu di titik 10-15 persen. Namun Partai Demokrat memang belum kasih pandangan akhirnya," ujar Arsul saat dihubungi, Jumat (9/6).
PPP memiliki sikap presidential threshold di posisi 20-25 persen, Hanura 10-15 persen, PKB dan PKS sama dengan ambang batas parlemen, sedangkan Gerindra, Demokrat dan PAN menginginkan ambang batas ditiadakan alias 0 persen.
Sejauh ini, kata Arsul, hanya Partai Demokrat yang belum memberikan pandangan karena masih menunggu arahan Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam pertemuan kemarin, Demokrat yang diwakili Ketua Fraksi Edhie Baskoro Yudhoyono belum memberikan argumentasinya.
Sementara itu, pembahasan untuk empat isu krusial lain, kata Arsul berlangsung lebih cair.
Untuk isu sistem pemilu, PPP menurutnya siap berembuk dan menerima usulan sistem terbuka terbatas.
"Karena ini jalan tengah antara yang menghendaki proporsional tertutup dengan yang terbuka," kata Arsul.
Sementara, tiga partai lain, yakni NasDem, PDIP, dan Golkar menginginkan ambang batas pencalonan presiden di angka 20 persen.
Alasannya, angka tersebut dinilai penting agar tidak semua parpol bisa asal mencalonkan presiden.
"Ini kan pemimpin negara. Tapi sebagian ada yang ingin 0 persen. Saya pikir itu mindset masing-masing. Kalau NasDem memandang 20 persen itu ideal, masa tidak ada batasnya," ujarnya.
Syarif berharap, seluruh fraksi dapat menyelesaikan perbedaan pandangan pada Selasa pekan depan untuk memutus lima isu krusial yang mengalami deadlock pada rapat pansus kemarin.
Tapi, kata Syarif, fraksinya masih akan berkomunikasi dengan pimpinan partai untuk mempertimbangkan perubahan sikap atas angka ambang batas itu.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tujuh Parpol Hampir Capai Titik Temu Ambang Batas Presiden"
Post a Comment