"Saya siap mengajukan formula rekonsiliasi yang Insya Allah dapat diterima kedua pihak demi kesatuan dan persatuan bangsa," ujar Yusril dalam keterangan pers yang diterima CNNIndonesia.com di Jakarta, Minggu (18/6).
Pernyataan Yusril tersebut merupakan respons atas permintaan Rizieq Shihab yang ingin dirinya membentuk forum rekonsiliasi antara pemerintah dengan pihak-pihak seperti GNPF MUI, aktivis, termasuk Rizieq.
"Saya tidak ingin ada salah satu pihak yang merasa berada di atas angin dan pihak lain merasa terusik harkat dan martabatnya," kata dia.
"Insya Allah hubungan pribadi saya dengan para ulama/muballigh dan tokoh-tokoh aktivis, begitu juga hubungan saya dengan tokoh-tokoh kunci baik di pemerintahan maupun di badan legislatif dan yudikatif sangatlah baik. Kini semuanya tergantung pemerintah," imbuhnya.
"Energi Pemerintah harus difokuskan untuk menyelesaikan persoalan ekonomi dan pembangunan bangsa seluruhnya, sehingga beban-beban lain di bidang politik mestinya bisa dikurangi," ujarnya.
Yusril melanjutkan, dirinya mengenal baik Rizieq Shihab dan sejumlah ulama, serta aktivis yang saat ini menghadapi berbagai permasalahan hukum.
Atas keyakinannya, Yusril menyarankan pemerintah bersikap bijak dan mengedepankan dialog serta langkah persuasif, bukan malah melakukan langkah penegakan hukum yang bisa menimbulkan persepsi bahwa pemerintah mengkriminalisasi ulama dan aktivis.
"Saya berkeyakinan, Presiden Jokowi tidak mungkin akan mempunyai pikiran untuk mengkriminalkan ulama dan aktivis," tuturnya. (wis)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Yusril Siapkan Formula Rekonsiliasi Rizieq Shihab-Jokowi"
Post a Comment