Search

Bentuk Tim Gabungan Kasus Novel, Polri Dinilai Bermasalah

Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai ada persoalan di internal Polri dalam mengungkap kasus penyiraman air keras penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.

Menurut Fadli, persoalan itu indikasinya terlihat dengan rencana Polri membentuk tim gabungan investigasi dengan KPK untuk menyelesaikan kasus ini.

"Saya kira ini satu sinyal memang ada masalah di dalam pengungkapan ini. Kami berharap masalah ini cepat selesailah. Jangan diperpanjang," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Senin (31/7).


Fadli mengatakan, persoalan di tubuh Polri terlihat karena sudah hampir empat bulan atau 120 hari, kasus Novel belum dapat terungkap.

Meski tak merinci persoalan yang dimaksud, Fadli berharap tim gabungan dapat membantu pengungkapan kasus Novel. Dengan bukti yang ada, seharusnya kasus Novel dapat cepat terungkap.

"Bukti-bukti awalnya masih ada. Dari CCTV juga sudah ada. Saya kira ini masalah yang sederhana," katanya.


Namun, kata Fadli, pembentukan tim gabungan ini tidak perlu melibatkan unsur sipil seperti saat dibentuk tim pencari fakta (TPF) kasus Mei 1998 maupun kasus Munir.

"Saya kira sebenarnya dan seharusnya masalah ini diperkecil saja ya. Kalau dibentuk semacam ini berarti ada masalah," ujarnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, rencana pembentukan tim investigasi telah disampaikan ke KPK sejak 16 Juni lalu saat dirinya menggelar pertemuan dengan sejumlah komisioner lembaga antirasuah itu.


Tim yang akan dibentuk Polri dan KPK bukan tim independen pencari fakta seperti banyak disarankan sejumlah kalangan. Tim ini adalah tim investigasi.

Kerja tim itu nantinya menindaklanjuti temuan-temuan yang telah dikumpulkan Polri demi mengungkap kasus penyerangan terhadap Novel. (pmg/osc)

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bentuk Tim Gabungan Kasus Novel, Polri Dinilai Bermasalah"

Post a Comment

Powered by Blogger.