Generasi Muda Partai Deklarasikan Gerakan Golkar Bersih

Jakarta, CNN Indonesia -- Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) mendeklarasikan #GerakanGolkarBersih sebagai respons atas pembiaran Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto yang sudah berstatus sebagai tersangka kasus dugaan korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).

"Kami mendeklarasikan suatu gerakan Golkar bersih. Jadi kami menilai kepimpimpinan yang sekarang ini sudah terlalu akut menempatkan korupsi itu sebagai suatu persoalan yang biasa," kata Koordinator GMPG Ahmad Doli Kurnia di depan Kantor DPP Golkar, Jakarta, Selasa (25/7).

Doli menyayangkan sikap struktur kepemimpinan di unsur Golkar baik DPP, Dewan Pembina, Dewan Pakar hingga DPD yang tetap mendukung Setya Novanto sebagai ketua umum.

Langkah struktur pimpinan partai itu dianggap semakin menggerus citra Partai Golkar yang semakin menurun akibat kasus e-KTP.

Oleh karena itu, kata dia, saat ini pihaknya akan membuat diferensiasi antara kader, tokoh,senior, tokoh sesepuh terhadap dukungan gerakan Golkar bersih ini.

"Kalau tidak mendukung artinya dukung Novanto, itu artinya lawannya Golkar korup, Golkar kotor, Golkar hitam," kata dia.

Deklarasi ini, pada mulanya sempat diadang oleh aparat kepolisian yang menjaga kantor DPP Golkar. Setelah beradu argumen, GMPG akhirnya melakukan deklarasi di depan kantor DPP.

Padahal, kata dia, acara ini sudah dikomunikasikan dengan petinggi Partai Golkar yaitu Ketua Korbid Polhukam Yorrys Raweyai dan Ketua Korbid Pemilu Nusron Wahid.

"Bahwa kami akan datang dan seyogyanya bapak itu berdua berkenan menerima kami. Tapi kemudian ada rapat ternyata dengan Pak Aburizal Bakrie," kata dia.

Sebelumnya, GMPG telah melakukan sejumlah langkah seperti pernyataan sikap dan penyerahan surat aduan kepada Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung.

Surat yang berisi tiga poin itu merupakan sikap atas ditetapkannya Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto sebagai tersangka kasus dugaan korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).

Roadshow ke Tokoh Senior 

Terkait status tersangka yang disandang Setya Novanto, GMPG juga berencana mengunjungi sejumlah tokoh senior partai. 

Doli mengatakan, kunjungan ini sekaligus akan meminta dukungan #GerakanBersihGolkar yang dibentuk sebagai rasa keprihatinan atas kondisi partai yang tidak bersikap tegas terhadap Setya Novanto.

"Kami akan terus datangi tokoh maupun kader yang kami anggap memiliki visi yang sama untuk menyatakan dan memperkuat gerakan Golkar bersih ini," kata Doli.

Sebagai langkah awal, kata dia, pihaknya berencana menemui Ketua Dewan Kehormatan BJ Habibie kemarin. Namun, karena masih berada di Jerman, akhirnya mereka menemui Wakil Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tandjung.

Dewan Kehormatan, kata dia, dipilih lantaran satu-satunya unsur struktur pimpinan partai yang tidak menyatakan secara gamblang dukungan kepada Setya Novanto agar tetap menjadi ketua umum.

Lain halnya dengan Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pembina, Dewan Pakar dan Dewan Pimpinan Daerah yang secara tetap menyatakan dukungannya kepada Setya Novanto.

Namun, menurut Doli pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk tetap mengunjungi Dewan Pembina dan Dewan Pakar untuk meminta dukungan atas gerakan mereka.

"Ya kami cukup terbuka, dewan pembina kalau sama visinya dengan kami, kami siap datang, dewan pakar juga begitu," katanya.

Walaupun Setya sudah melakukan langkah serupa dan menyatakan bahwa tidak ada masalah terhadap statusnya sebagai tersangka, Doli mengklaim, terdapat banyak kader lain yang justru tidak sependapat.

"Kami yakin betul, silakan saja diadu, gerakan kami ini pasti akan lebih banyak dapat dukungan dari Partai Golkar," katanya.

Sebelumnya, GMPG telah melakukan sejumlah langkah seperti pernyataan sikap dan penyerahan surat aduan kepada Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung.

Surat yang berisi tiga poin itu merupakan sikap atas ditetapkannya Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto sebagai tersangka kasus dugaan korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). (rah)

Let's block ads! (Why?)

Bagikan Berita Ini