Zulkifli Tak Pernah Instruksikan Fraksi PAN 'Walk Out'

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan, dia tak pernah menginstruksikan anggota fraksi PAN walk out saat rapat paripurna pengesahan Rancangan Undang-undang Penyelenggaraan Pemilu (RUU Pemilu), Jumat (21/7).

Saat itu, fraksi PAN menyatakan walk out dari ruang rapat paripurna karena berbeda sikap soal keputusan isu krusial RUU Pemilu. Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan yang berasal dari PAN juga ikut walk out.

"Saya minta teman-teman, tanya ketua fraksi, sekretaris fraksi saudara Yandri (Susanto), saya minta kami abstain dan tidak meninggalkan tempat," kata Zulkifli di Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/7).

Zulkifli mengaku malu karena anggota fraksi PAN meninggalkan ruang paripurna. Langkah itu disebut kurang jantan dan menunjukan sikap tidak dewasa, meski dalam posisi kalah.

"Masa sudah ramai-ramai kita pergi. Kita saksikan dong. Tidak apa-apa kita saksikan, tapi tetap tertib," kata Zulkifli.

Zulkifli menduga, keputusan anggota fraksinya keluar ruangan saat pengambilan keputusan lantaran terbawa suasana dan sudah merasa kalah.

"Demokrasi, bisa kalah, bisa menang, bisa setuju. Tapi tertib, saya memiliki pemahaman seperti itu," ujarnya.

Meski demikian, Zulkifli mengatakan meski abstain dalam pengambilan keputusan kemarin, PAN tetap menerima hasil rapat paripurna.

Pertemuan dengan Jokowi

Zulkifli menjelaskan, perbedaan sikap partainya bukan berkaitan dengan ambang batas pencalonan presiden yang menjadi salah satu perdebatan dalam isu krusial RUU Pemilu lalu.

Menurutnya, PAN hanya mempersoalkan metode konversi suara. Hal itu pun, ujar Zulkifli sudah disampaikannya saat bertemu Presiden Joko Widodo sebelum pengambilan keputusan RUU Pemilu.

"Pak, saya bilang, dalam pemilu ini menyangkut mati hidup parpol. Kebetulan kami kuota hare karena kalau sainte lague merugikan partai. Saya kira paham," kata Zulkifli.

Zulkifli pun mengklaim hubungannya dengan Jokowi baik-baik saja meski beberapa kali partainya berbeda pandangan dengan pemerintah.

"Hubungan kami baik-baik saja. Kalau tidak percaya tanya Mbak Puan (Maharani), tanya Cak Imin (Muhaimin Iskandar). Kalau dengan pemerintah tanya Pak Presiden," katanya.

Sebelumnya, dalam rapat paripurna pengesahan RUU Pemilu setelah melalui lobi selama sembilan jam, empat fraksi yaitu Gerindra, Demokrat, PAN dan PKS karena tidak sepakat opsi voting untuk isu ambang batas presiden.

Sekretaris fraksi PAN Yandri Susanto saat itu sebelum walk out menyatakan, keputusan harus diambil secara musyawarah mufakat sebagaimana sila keempat Pancasila.

"Kami atas nama fraksi PAN untuk tahapan berikutnya pengambilan di forum paripurna kami nyatakan tidak ikut dan tidak akan bertanggungjawab atas hasil," ujarnya.

(syh/pmg)

Let's block ads! (Why?)