Tidak hanya itu, ia menambahkan, DPD terus memantapkan peran konstitusionalnya sebagai penampung dan penyalur aspirasi masyarakat dan daerah.
“Sungguh kita berbesar hati karena DPD telah menunjukkan kinerja dan kematangannya dalam melewati masa-masa sulit konsolidasi internalnya,” ungkap Jokowi.
Hal itu disampaikannya dalam pidato di sidang paripurna tahunan MPR 2017-2018, di Kampleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8).
Buntut dari ditangkapnya Irman, DPD memilih pengganti. Jajaran pimpinan yang terpilih adalah GKR Hemas sebagai ketua.
Ternyata, pemilihan GKR Hemas sebagai ketua menuai polemik alias melahirkan permasalahan baru. Pokok persoalan adalah seputar tata tertib (tatib) yang mengatur masa jabatan pimpinan DPD selama 5 tahun kembali belaku.
Di tengah polemik itu, Oesman Sapta Odang atau OSO terpilih menjadi ketua DPD. OSO dilantik langsung oleh Mahkamah Agung (MA).
“Beberapa di antara pertimbangan itu ada yang sangat kita perlukan untuk mempercepat pemerataan pembangunan di daerah-daerah, seperti pertimbangan atas RUU tentang Pengelolaan Kawasan Perbatasan Negara dan RUU tentang Kewirausahaan Nasional serta pengawasan atas pelaksanaan UU tentang Desa,” kata Jokowi menjelaskan. </span> (djm/djm)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi: DPD Kian Matang Lewati Masa Sulit"
Post a Comment