"Kami percaya Pancasila dan UUD 1945 bukanlah palugada terhadap pihak yang tidak satu pandangan, tidak satu barisan atau tidak satu partai dalam ber-Indonesia. Pancasila dan UUD 1945 adalah muara bersama dari beragam mata air. Karena itulah Pancasila disebut sebagai ideologi terbuka," kata Zulkifli.
Zulkifli kemudian menceritakan kisah persahabatan Kasimo dan Muhammad Natsir, Sukarno, dan Mohammad Hatta yang kerap berbeda pandangan namun tetap saling menghormati.
"Saat ini kita sedang dihadapkan pada kondisi memprihatinkan akibat abai pada keteladanan para Bapak Bangsa kita. Kita kurang empati pada sesama anak-anak Bangsa. Selalu menganggap diri yang paling benar," katanya.
Padahal, kata dia para tokoh bangsa yang sudah mencontohkan bahwa perbedaan pendapat dalam bernegara tak membuat hubungan pribadi merenggang dan menjauh.
Dengan demikian, Zulkifli menyatakan bahwa sebagai bangsa yang besar bangsa Indonesia harus bisa mengimplementasikannya dalam perilaku sehari-hari, keteladanan, dan budaya serta nilai-nilai.
Untuk itu, Zulkifli mengajak semua pihak untuk bijak, dewasa dan bersikap kesatria. "Sekarang adalah masanya Kerja...Kerja...Kerja... seperti yang ditekadkan Presiden Jokowi di awal pemerintahannya," kata dia. </span> (osc/gil)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sindiran Ketua MPR untuk Mereka yang Ribut Soal Pancasila"
Post a Comment