Jokowi Kembali Tegaskan Tak Ada Penguasa Absolut di Indonesia

Presiden Joko Widodo memberi pidato kenegaraannya dalam pembukaan sidang tahunan MPR. Di hadapan para hadirin sidang tahunan MPR ini, Jokowi kembali menegaskan tidak ada kekuasaan absolut di Indonesia.

"Tidak ada satu lembaga negara pun yang memiliki kekuasaan absolut, memiliki kekuasaan yang lebih besar dari lembaga negara yang lain. Inilah jatidiri bangsa kita dalam bernegara. Inilah kekuatan bangsa kita dalam menghadapi setiap tantangan," ujar Jokowi dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8).

Jokowi yakin, dengan kekompakan, sinergi, dan kerja sama tidak akan memperlemah tugas dan tanggung jawab konstitusional yang dijalankan oleh setiap lembaga negara. Justru sebaliknya bisa memperkuat semua stakeholder dalam memenuhi amanah rakyat.

Dalam semangat persatuan Indonesia itu, lanjut Jokowi, lembaga-lembaga negara justru bisa bekerja dengan lebih baik, saling mengingatkan, saling kontrol, saling mengimbangi, dan saling melengkapi.

"Inilah keunggulan bangsa kita dalam menghadapi masa depan. Kekuatan yang juga terefleksikan dalam 72 tahun perjalanan bangsa dan negara kita," ujar Jokowi.

Eks Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, Indonesia harus menjadikan sejarah sebagai fondasi untuk menatap masa depan. "Pelajaran yang sangat penting dari sejarah bangsa Indonesia adalah kemerdekaan bisa kita rebut, bisa kita raih, bisa kita proklamasikan karena semua anak-anak bangsa mampu untuk bersatu, mampu untuk bekerjasama, mampu untuk kerja bersama," ujar dia.

Adapun, Jokowi menghadiri Sidang Tahunan MPOR ini ditemani Wakil Presiden Jusuf Kalla. Selain itu hadir juga sejumlah menteri di antaranya Menkopolhukam Wiranto, Menteri KKP Susi Pudjiastuti, Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, hingga Mensos Khofifah Indar Parawansa.

Lalu ada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi.
Hadir pula sejumlah tokoh dalam agenda kenegaraan ini, seperti Megawati Soekarnoputri, B. J. Habibie, Surya Paloh, dan Akbar Tandjung.

Let's block ads! (Why?)