Search

PAN Klaim Paling di Depan Jaga Persatuan NKRI

Partai Amanat Nasional menyatakan akan berusaha merajut kembali persatuan bangsa yang kini mulai tergerus oleh beragam masalah, khususnya dalam konteks keagamaan.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan, pasca merdeka pada 72 tahun lalu Indonesia masih dilanda oleh kesalahpahaman dalam memaknai kebebasan beragama.

"Kalau merah putih mulai koyak, PAN di depan tegak berdiri untuk merajut persatuan," ujar Zulkifli dalam Rakernas ke-3 PAN di Bandung, Jabar, Senin (21/8).

Zulkifli mengatakan, masalah perbedaan pandangan dalam beragama saat ini sangat serius. Ada sejumlah pihak yang menilai beragama berarti menjauh dari berbangsa.

Selain itu, ada pula yang menilai tunduk pada agama sebagain bentuk tak paham pada kebangsaan. Serta, menilai berkhianat terhadap prinsip ber-Indonesia hanya karena taat beragama.

"Di Indonesia, paham kebangsaan dan keagamaan saling menopang. Menjadi pemeluk agama yang taat adalah jalan untuk menjadi warga negara yang baik," ujar dia.

Lebih lanjut, Ketua MPR ini menyampaikan, konstetasi politik saat ini juga terbilang tidak sehat karena adanya mendiskreditkan agama Islam untuk memecah belah.

Ia menyebut, ada segelintir oknum yang memanfaatkan perbedaan cara pandang dalam beragama untuk menilai pihak yang bersebrangan sebagai intoleran, perusak kebhinekaan, dan tidak cinta NKRI.

"Jelas ini salah paham yang sungguh berbahaya. Sejarah membuktikan umat Islam sudah khatam toleransi dan merupakan penjaga Pancasila," ujar Zulkifli.

Hal lain menyangkut umat Islam yang membuat Zulkifli kecewa, yakni adanya pandangan bahwa ulama merupakan pemeran pinggiran dalam membangun bangsa. Padahal, ia menegaskan, ulama dan umat Islam tidak pernah absen dalam merebut kemerdekaan.

Baginya, ulama adalah tokoh sentral dalam bangsa yang tidak sepantasnya menjadi bulan-bulanan dalam sejumlah masalah.

"Salah paham dan salah langkah ini harus kami diluruskan. Sebab bukan menyangkut sejarah, tapi juga masa depan," ujarnya.

Menyangkut itu semua, Zulkifli berharap semua pihak untuk bersatu dalam menjaga nilai demokrasi dan Pancasila. Baginya, masalah Indonesia bukan hanya mengejar ketertinggalan dalam berbagai bidang, namun menjaga kebangsaan adalah hal yang juga perlu diperhatikan.

"Karena itu, saya dan PAN menegaskan tekad dan sikap menjadi penjahit kembali merah putih," ujarnya.

Untuk diketahui, dalam Rakernas ke-3 PAN akan membahas sejumlah hal, di antaranya membahas persiapan Pilkada tahun 2018, serta Pileg dan Pilpres tahun 2019. Rakernas berlasung sejak 21-23 Agustus 2017.

Dalam agenda tersebut, sejumlah tokoh PAN terlihat hadir, di antaranya Amien Rais, Soetrisno Bachir, hingga Taufik Kurniawan.

Hadir pula, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Wagub Jabar Dedi Mizwar, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, dan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu. </span> (osc/osc)

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "PAN Klaim Paling di Depan Jaga Persatuan NKRI"

Post a Comment

Powered by Blogger.