Pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat itu bersejarah, mengingat, hubungan keduanya sempat renggang. Terakhir kali mereka bertemu empat tahun silam saat suami Megawati, Taufik Kiemas meninggal dunia.
"Di sini ketokohan Pak Presiden Jokowi. Biasanya kan yang satu hadir, satu tidak," kata Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (21/8).
Sejak Jokowi menjadi Presiden, hanya Megawati beserta Try Sutrisno yang kerap hadir. Dalam dua tahun terakhir ini, SBY absen dalam perayaan kemerdekaan di Istana. Sementara saat SBY masih jadi presiden, Megawati tak pernah menginjakkan kaki di Istana Merdeka saat perayaan HUT Kemerdekaan.
Namun, kondisi berbeda terjadi tahun ini. SBY hadir bersama keluarganya. Demikian juga dengan Megawati. Mereka bahkan sempat bersalaman meski posisi duduk tak bersebelahan dengan senyum yang menyungging.
Ia menegaskan, Jokowi sejak lama berniat melibatkan seluruh tokoh di Indonesia untuk membahas hal-hal kebangsaan. Perayaan proklamasi kemarin disebut menjadi titik awal rencana itu.
"Merangkul semua tokoh. Pak Jokowi ingin mentradisikan mengajak ngobrol para tokoh," ucap mantan Jubir KPK ini.
Hal ini terlihat dari turut hadirnya Presiden ketiga BJ Habibie, Wakil Presiden keenam Try Sutrisno, Wakil Presiden kesebelas Boediono, dan Istri Presiden keempat Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah.
"Saya belum tahu klub presiden seperti apa. Tapi sebenarnya semangat yang dulu pernah disampaikan presiden ajak tokoh bangsa berkaitan kebangsaan itu diajak diskusi dan itu sudah dilakukan," ujar dia. </span> (osc/syh)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ketokohan Jokowi di Balik Pertemuan SBY-Megawati"
Post a Comment