Kapolri Tak Ingin Polri Berbenturan dengan KPK

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian tidak menginginkan Polri berbenturan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tito berjanji akan memperbaiki komunikasi Polri dengan KPK untuk menyelesaikan berbagai persoalan. Namun, Tito tidak menjelaskan secara rinci, apakah persoalan yang dimaksud merujuk pada konflik Birgjen Aris Budiman dengan Novel Baswedan.

"Khusus KPK, kami tidak ingin ada berbenturan dengan KPK. Polri ingin agar sinergi antara KPK dan Polri makin baik. Kalau ada permasalahan, kami bangun melalui pertemuan melalui pimpinan KPK," jelas Tito di sela-sela Diklat Golkar, Sabtu (9/9).

Polri sudah beberapa kali bertemu KPK untuk membicarakan sinergi antar keduanya. Menurutnya, langkah ini selalu dilakukan ketika kedua lembaga itu tengah mengalami permasalahan.

Hubungan Polri dengan KPK menjadi sorotan publik, setelah Aris Budiman, anggota Polri yang menjabat sebagai Direktur Penyidikan KPK melaporkan Novel ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik.

Selain Aris, Wakil Direktur tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri Kombes Erwanto Kurniadi juga melaporkan Novel dengan tuduhan sama. Erwanto merasa keberatan dengan pernyataan Novel dalam pemberitaan majalah Tempo.

Menurut Tito, untuk menyelesaikan sejumlah permasalahan antara KPK dan Polri dibutuhkan komunikasi yang baik.

"(Agar penyidik KPK dan Polri bisa akur) caranya komunikasi. Kalau di KPK, ini tergantung leadership komisioner KPK," paparnya.

Sementara, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Pol Rikwanto mengatakan, polisi tetap akan memproses laporan Aris terkait pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Novel.

Menurutnya, langkah polisi menindaklanjuti laporan Aris merupakan hal yang wajar.

"Intinya, Brigjen Aris sebagai Direktur Penyidikan melaporkan Novel ke Polda Metro Jaya karena merasa dicemarkan namanya. Saat ini, Polda Metro Jaya yang menanganinya," ungkap dia.

Let's block ads! (Why?)

Bagikan Berita Ini