"Dengan semua (partai) kita berkomunikasi, hanya yang paling intens itu dengan PDIP dan Hanura. Kami terbuka dengan semua partai politik yang ada di Jawa Barat," kata Dedi, Rabu (20/9) seperti dikutip dari Antara.
"Jadi, koalisi itu tidak hanya untuk kepentingan pilgub (pemilihan gubernur). Tapi juga untuk kepentingan pilkada di kabupaten/kota," ujar Dedi.
Pada pilkada serentak 2018, selain pilgub Jabar juga ada pilkada di 16 kabupaten/kota provinsi tersebut.
Terlepas dari dinamika yang saat ini berkembang, Dedi mengatakan saat ini pihaknya menekankan pada konsolidasi internal dan penguatan basis secara eksternal.
Ia menyatakan, langkah tersebut diambil agar elektabilitas Partai Golkar di Jawa Barat terus meningkat.
"Kita utamakan soliditas, sehingga output yang dihasilkan adalah Partai Golkar di Jawa Barat saat ini lebih baik dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Elektabilitas partai tetap terjaga, daerah lain ada penurunan tajam," katanya.
Sehari sebelumnya, Dedi membantah DPD Golkar Jabar membantah isu terkait kemungkinan partai berlambang beringin menyatakan dukungannya terhadap Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, pada pemilihan gubenur Jawa Barat 2018 mendatang."Coba baca lagi tidak ada pernyataan dukungan, yang ada hanya membuka komunikasi kan," ujar Dedi.
Di sisi lain, Dedi yang menjabat sebagai Bupati Purwakarta itu mengakui Golkar sampai saat ini belum memutuskan calon gubernur yang akan diusung di Pilgub Jabar. Ia mengatakan, partainya lebih fokus membahas Pilkada di 16 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.
"Belum ada keputusan apapun hari ini, di DPP sendiri belum membahas pilkada Jabar, tapi lebih dulu membahas pilkada kabupaten dan kota," ujar Dedi.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dedi Mulyadi: Golkar Jabar Masih Buka Peluang Koalisi"
Post a Comment