Zulkifli Curiga Ada Order di Balik Penyebutan Nama Amien Rais

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan menuding ada order atau pesanan pihak tertentu untuk menyeret Amien Rais dalam kasus korupsi pengadaan alat kesehatan (alkes). Nama Amien disebut dalam persidangan terdakwa mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari.

"Saya tahu persis. Pasti ini orderan, menurut saya," kata Zulkifli di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin (5/6).

Meski demikian, Zulkifli enggan mengungkap siapa pihak yang dia tuding memberi order tersebut. Dia bahkan menduga sasaran order tidak hanya kepada Amien Rais, tapi juga alumni peserta aksi 212 lainnya seperti Din Syamsuddin dan Fahri Hamzah.

Zulkifli menilai, sebagai lembaga dengan legitimasi yang kuat, KPK harus menunjukan keadilan kepada publik. Apalagi mantan Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir telah menjelaskan persoalan kiriman dana ke Amien.

"Mas Tris sebagai pengusaha besar pada saat itu punya dana sosial, dari zakatnya, infaqnya, macam-macam dikumpulin. Tidak hanya Pak Amien," katanya.

Dengan demikian, Zulkfili menyangsikan kiriman uang yang diberikan Soetrisno ke Amien terkait dengan pengadaan alat kesehatan. Menurutnya, Siti Fadilah tidak mungkin menyumbang uang ke Soetrisno.

"Bu Fadilah juga miskin saya lihat. Coba saja dicek, kaya enggak dia? Mana mungkin kaya, orang Mas Tris uangnya begitu banyak, disumbang Bu Fadilah. Kalau Bu Fadilah yang disumbang Mas Tris, masih mungkin," ujarnya.

Zulkifli meminta agar aparat penegak hukum tidak tebang pilih dalam memproses sebuah kasus. Sikap yang ditunjukan KPK, kata dia, telah membuat publik kehilangan kepercayaan.

Sebelumnya, saat membacakan tuntutan terhadap Siti Fadilah di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (31/5), Jaksa Penuntut Umum KPK Iskandar Marwanto menyebut Amien Rais menerima aliran dana hingga Rp600 juta yang ditransfer sebanyak enam kali.

Transfer tersebut kali pertama terjadi pada 15 Januari 2007, kemudian 13 April 2007, 1 Mei 2007, 21 Mei 2007, 13 Agustus 2007, dan 2 November 2007 dengan masing-masing transfer Rp100 juta.

Pada kesempatan berbeda, Soetrisno menegaskan, uang sebesar Rp600 juta yang diberikan kepada Amien lewat yayasannya, tak terkait dengan kasus korupsi pengadaan alkes yang menjerat Siti Fadilah. Uang ratusan juta yang diberikan selama enam bulan kepada Amien itu berasal dari kocek pribadinya. (pmg/gil)

Let's block ads! (Why?)