Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan mengatakan, hasil lobi itu akan dibawa dalam paripurna pengesahan RUU Penyelenggaraan Pemilu, besok.
"Kami harapkan (ambang batas capres) nol persen. Saya bicarakan dengan PAN, PKB, PKS, dan Gerindra. Mudah-mudahan mau," ujar Syarief di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (19/7).
Demokrat, kata Syarief menilai suara parlemen tidak dapat diperoleh untuk menentukan ambang batas jika dua pemilu legislatif dan pemilihan presiden digelar serentak.
"Pileg dan Pilpres dilakukan bersamaan. Jadi tidak ada alasan yang mendasar kalau diberlakukan threshold," ujarnya.
Ia berkata, hasil lobi itu dapat terlihat dalam paripurna atau usai Demokrat melakukan lobi dengan tiga partai lainnya yang akan dilakukan malam ini.
Lebih lanjut, mantan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah itu mengatakan, sejauh ini dia belum bisa memastikan mekanisme pengambilan keputusan atas lima isu krusial yang ada di RUU Pemilu.
Ia hanya berharap, pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah.
Bahkan, ia juga membuka kemungkinan kompromi dengan pemerintah dalam paripurna besok, khususnya dalam hal ambang batas capres.
"Rakyat itu menginginkan nol persen, pemerintah menginginkan 20 persen. Kalau bisa dikompromikan itu akan lebih bagus, tidak usah voting," ujar Syarief.
Rapat Paripurna DPR esok akan mengambil keputusan tentang RUU Penyelenggaraan Pemilu.
Lima partai politik pendukung pemerintah yakni PDIP, Golkar, Nasdem, Hanura, dan PPP mendukung angka ambang batas pencalonan presiden 20-25 persen. Sedangkan Gerindra, Demokrat, PKS mendukung ambang batas ditiadakan. Dua partai lainnya, PKB dan PAN belum memutuskan sikap.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Demokrat Lobi Empat Partai Untuk Hapus Ambang Batas Presiden"
Post a Comment