Menurut Fadli permasalahan hukum yang mendera politisi partai oposisi kerap dijadikan alat penguasa untuk mengais dukungan.
Fadli pun menduga sikap Hary yang mulai melirik Jokowi agar kasus hukumnya tidak berlanjut. Namun, kata Fadli, cara itu sangat membahayakan demokrasi.
Fadli menuturkan, pada dasarnya setiap parpol memiliki hak untuk mengambil sikap politiknya. Akan tetapi sikap politik itu harus didasari atas pertimbangan yang matang.
Menyoal langkah politik Perindo, Fadli secara terang-terangan melihat ada upaya penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan Jokowi. Ia melihat, Jokowi seolah memberi syarat bagi Hary agar bebas dari hukum jika mendukungnya.
“Polanya itu seperti stick and carrot. Kalau tidak nurut dikasih stick kalau mau (menurut) dikasih carrot. Saya kira ini adalah cara kekuasaan, ketimbang cara menegakkan hukum,” ujarnya.
Namun, ia berkata, komunikasi dengan ketiga partai itu bukan untuk kepentingan Pilpres 2019 melainkan untuk keperluan Pilkada serentak 2018. Menurutnya, Pilkada serentak lebih mendesak ketimbang Pilpres 2019.
“Saya kira kalau untuk menentukan Presiden dan Wakil Presiden itu masih terlalu dini. Nanti itu di tahun 2018, tetapi ada agenda-agenda politik yang berhimpitan seperti Pilkada di 2018,” ujar Fadli.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Fadli Zon Duga Kasus Hukum Hary Tanoe Picu Dukungan ke Jokowi"
Post a Comment