Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin mendesak Presiden Joko Widodo mengambil langkah nyata untuk mengatasi segala konflik di masyarakat yang terjadi pasca Pilkada DKI Jakarta dan vonis terhadap Gubernur DKI nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Menurut Didi, konflik yang terjadi akibat dua hal itu berdampak pada perpecahan di tengah masyarakat. Hal itu bisa semakin memburuk jika tidak segera ditangani.
"Dalam situasi yang panas dan tidak menentu antara dua kubu, baik kubu pro Ahok dan kubu yang berseberangan, perlahan tapi pasti bisa menuju perpecahan anak bangsa. Kepekaan Presiden sangat diperlukan," ujar Didi dalam keterangan tertulis, Jumat (12/5).
"Maka jikalau penanganan tidak tepat dan tidak bijak, dikhawatirkan benturan yang mengarah perpecahan anak bangsa bisa jadi bom waktu," ujarnya.
Didi menengarai konflik terkait Pilkada DKI dan vonis Ahok didalangi oleh oknum berkepentingan yang berhaluan radikal. Oknum tersebut dianggap telah memanfaatkan kedua belah pihak berseteru agar perpecahan kian meluas dengan dalih agama dan kebhinekaan.
Pertemuan itu, menurutnya, bisa dijadikan ajang untuk mendengarkan aspirasi mereka. bisa menyampaikan aspirasinya. Didi meyakini Jokowi selaku penguasa tertinggi memiliki kebijaksanaan dan kekuatan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Dengarkan suara mereka, keluhan, dan aspirasi mereka. Kaji dengan mendalam dan menyeluruh. Selanjutnya cari solusi yang tepat, cepat, dan terbaik," kata Didi.
"Kami berharap Presiden mengambil langkah yang tepat dan cepat agar negeri ini tidak terlanjur terpecah belah," ujarnya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Presiden Didesak Selesaikan Konflik Pilkada dan Vonis Ahok"
Post a Comment