Golkar Tentukan Pasangan Cagub-Cawagub Pilkada Jabar Agustus

Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Golkar akan menentukan pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang hendak diusung dalam Pilkada 2018 Jawa Barat pada Agustus mendatang.

Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham berkata, keputusan dukungan untuk kandidat cagub-cawagub Pilkada Jawa Barat akan diambil usai partai menggelar survei internal. Saat ini, Golkar telah memerintahkan kadernya yang juga Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi untuk terus melakukan sosialisasi jelang Pilkada 2018.

"Kita harapkan satu hingga dua bulan ke depan ada keputusannya. Itu akan ditentukan oleh hasil survei yang ada setelah Dedi melakukan sosialisasi diri," ujar Idrus di kawasan Menteng, Jakarta, Selasa (13/6).

Hampir dipastikan Golkar akan mengusung Dedi sebagai bakal cagub di Pilkada Jawa Barat. Namun, hingga saat ini belum ada pembicaraan ihwal kemungkinan kandidat pendamping Dedi di Pilkada.

Menurut Idrus, pembicaraan terkait pasangan untuk Dedi akan dilakukan dalam waktu panjang dan melibatkan partai-partai koalisi ke depannya.

Ia tidak menutup kemungkinan akan memasangkan Dedi dengan kandidat-kandidat kuat di Pilkada Jawa Barat, termasuk Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Namun, Golkar memastikan ingin Dedi menjadi cagub, siapapun pasangan koalisinya nanti.

"Maunya kita Dedi nomor satu. Itulah sebabnya di Jawa Barat kita masih menugaskan pada Dedi untuk sosialisasi, komunikasi dengan rakyat, dan Dedi sekarang berdasarkan laporan yang ada dia mengunjungi biasanya minimal 10-15 titik per hari," tuturnya.

Keputusan serupa juga diambil Golkar untuk Pilkada 2018 di Sulawesi Selatan. Golkar telah memastikan akan mengusung Ketua DPD Golkar Sulsel Nurdin Halid sebagai cagub. Namun, belum ditentukan siapa pasangan Nurdin untuk maju pada Pilkada nanti.

Menurut Idrus, Nurdin akan dapat berbicara banyak dan berpeluang menjadi cagub terkuat pada Pilkada Sulsel. Sebabnya, saat ini nama Nurdin sudah masuk dalam daftar empat kandidat cagub Sulsel terkuat berdasarkan hasil survei lembaga Poltracking Indonesia.

"Hampir pasti dan bahkan menjadi kewajiban Pak Nurdin Halid melakukan komunikasi politik untuk membentuk koalisi," ujarnya. (wis)

Let's block ads! (Why?)